Gambar. klikdokter.com |
Penulis: Nabila | Editor: Hidayat
HIRANKA.COM - Anak-anak yang mengalami hiperaktifitas sering kali menjadi perhatian khusus bagi orangtua dan pendidik.
Hiperaktifitas dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak, termasuk dalam hal pola makan mereka.
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah apakah anak hiperaktif sebaiknya menghindari makanan manis dan gula.
Artikel ini akan membahas hubungan antara konsumsi makanan manis dan gula dengan gejala hiperaktifitas pada anak, serta mengapa sebaiknya mempertimbangkan pengurangan asupan gula.
Apa Itu Hiperaktifitas pada Anak?
Hiperaktivitas pada anak adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan tingkat aktivitas fisik yang sangat tinggi, impulsivitas, dan kesulitan berkonsentrasi.
Ini adalah salah satu gejala dari gangguan hiperaktivitas dan defisit perhatian (ADHD), yang dapat memengaruhi anak-anak selama masa pertumbuhan mereka.
Anak dengan ADHD sering mengalami tantangan dalam mengendalikan perilaku impulsif dan kesulitan dalam berkonsentrasi pada tugas-tugas tertentu.
Pengaruh Gula dan Makanan Manis pada Anak Hiperaktif
Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengkaji pengaruh gula dan makanan manis pada anak hiperaktif, namun hasilnya masih menjadi perdebatan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan gula yang tinggi dapat memperburuk gejala hiperaktivitas pada anak, sementara penelitian lain menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang jelas antara gula dan hiperaktivitas.
Namun, ada beberapa argumen yang mendukung pandangan bahwa anak-anak hiperaktif sebaiknya membatasi konsumsi gula dan makanan manis:
1. Fluktuasi Gula Darah
Makanan tinggi gula cenderung menyebabkan fluktuasi gula darah yang cepat. Ini dapat berdampak pada tingkat energi yang naik-turun dengan cepat.
Hal ini yang mungkin membuat anak hiperaktif menjadi lebih tidak stabil secara emosional dan lebih sulit untuk berkonsentrasi.
2. Pola Makan yang Tidak Sehat
Makanan manis sering kali kurang dalam nutrisi dan serat. Ketika anak-anak mengkonsumsi makanan yang tinggi gula, mereka mungkin kurang makan makanan sehat yang dibutuhkan tubuh mereka.
Pola makan yang tidak seimbang dapat memengaruhi kesehatan umum dan tingkat energi anak.
3. Efek Tertentu pada Beberapa Anak
Meskipun tidak semua anak merespons gula dengan cara yang sama, ada beberapa yang tampaknya lebih sensitif terhadap efek gula pada perilaku mereka.
Anak-anak ini mungkin lebih rentan terhadap gejala hiperaktivitas setelah mengkonsumsi makanan manis.
Makanan Manis dan Gula yang Perlu Diperhatikan
Untuk membantu mengelola gejala hiperaktivitas pada anak, orangtua dan pendidik dapat mempertimbangkan untuk mengurangi asupan makanan manis dan gula berlebihan dalam makanan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang perlu diperhatikan:
1. Minuman Bersoda: Minuman bersoda mengandung gula tambahan dalam jumlah besar. Mengganti minuman bersoda dengan air atau jus buah alami adalah pilihan yang lebih sehat.
2. Makanan Cepat Saji: Makanan cepat saji sering kali mengandung tingkat gula yang tinggi, terutama dalam bentuk sirup glukosa-fruktosa yang digunakan dalam saus dan minuman.
3. Permen dan Permen Karet: Permen dan permen karet adalah sumber gula yang mudah terkonsumsi secara berlebihan. Pastikan untuk membatasi asupan permen.
4. Makanan Olahan: Makanan olahan, seperti sereal sarapan dan camilan manis, juga bisa mengandung gula tambahan. Baca label nutrisi dengan cermat untuk memilih makanan yang lebih rendah gula.
Strategi Nutrisi untuk Anak Hiperaktif
Selain mengurangi asupan gula, ada beberapa strategi nutrisi yang dapat membantu mengelola gejala hiperaktivitas pada anak:
1. Pola Makan Seimbang: Pastikan anak mendapatkan makanan yang seimbang yang mencakup protein, serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Makanan seimbang dapat membantu menjaga tingkat energi yang stabil.
2. Pentingnya Sarapan: Sarapan adalah waktu yang penting untuk memberikan nutrisi awal pada anak. Memastikan anak sarapan dengan makanan yang sehat dapat membantu menghindari fluktuasi gula darah yang drastis.
3. Asupan Omega-3: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen omega-3, seperti minyak ikan, dapat membantu mengurangi gejala ADHD pada beberapa anak.
4. Konsultasi dengan Ahli Gizi: Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak untuk merencanakan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
Pengaruh makanan manis dan gula pada anak hiperaktif masih menjadi area penelitian yang terus berkembang.
Meskipun tidak ada rekomendasi yang pasti untuk semua anak, memperhatikan asupan gula dan makanan manis serta memastikan pola makan yang seimbang dapat membantu menjaga tingkat energi yang stabil dan meningkatkan kesehatan umum anak.
Penting untuk bekerja sama dengan profesional kesehatan, seperti ahli gizi atau dokter anak, untuk merencanakan strategi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan khusus anak Anda.
Klaim DANA kaget klik disini