Memahami Sindrom Sleeping Beauty, Penyebab Tidur Berlebihan dan Gejalanya

Memahami Sindrom Sleeping Beauty, Penyebab Tidur Berlebihan dan Gejalanya
Gambar. kompas.com

Penulis: Nabila | Editor: Hidayat

HIRANKA.COM - Pernahkah Anda mengalami tidur berlebihan yang tidak wajar? Atau mungkin Anda pernah mendengar tentang Sindrom Sleeping Beauty?

Sindrom ini adalah kondisi medis yang jarang terjadi di mana seseorang mengalami kebutuhan tidur yang berlebihan dan sulit untuk bangun dari tidur. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang sindrom ini, termasuk penyebabnya dan gejalanya.

Sindrom Sleeping Beauty, juga dikenal sebagai hipersomnia rekuren, adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kebutuhan tidur yang tidak proporsional. 

Orang dengan sindrom ini seringkali tidur hingga 18 hingga 20 jam sehari dan masih merasa lelah ketika bangun. 

Sindrom ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya, mengganggu produktivitas, dan menyebabkan kesulitan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Penyebab Sindrom Sleeping Beauty belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kondisi ini. 

Salah satu faktor yang telah diidentifikasi adalah kelainan dalam sistem pengaturan tidur dan bangun tubuh, yang dikenal sebagai ritme sirkadian. 

Ritme sirkadian adalah siklus alami yang mengatur pola tidur dan bangun seseorang. Ketidakseimbangan dalam ritme sirkadian dapat menyebabkan gangguan tidur, termasuk tidur berlebihan.

Selain itu, ada bukti bahwa faktor genetik juga memainkan peran dalam Sindrom Sleeping Beauty. 

Beberapa penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara kondisi ini dengan riwayat keluarga. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita hipersomnia rekuren, mereka mungkin lebih rentan terhadap sindrom ini. 

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami peran genetik dalam perkembangan Sindrom Sleeping Beauty.

Gejala utama Sindrom Sleeping Beauty adalah kelelahan yang berlebihan dan kebutuhan tidur yang tak terkendali. 

Orang dengan sindrom ini seringkali merasa sangat sulit untuk bangun dari tidur dan masih merasa lelah meskipun mereka telah tidur dalam waktu yang lama. 

Mereka juga dapat mengalami kebingungan, kurangnya konsentrasi, gangguan memori, dan sulit mempertahankan tingkat energi yang sehat sepanjang hari. Gejala lain yang mungkin timbul termasuk perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi.

Diagnosis Sindrom Sleeping Beauty memerlukan evaluasi yang cermat oleh dokter. Dokter akan melakukan wawancara medis mendalam dan memeriksa riwayat tidur serta gejala yang dialami oleh pasien. 

Pemantauan tidur dapat dilakukan untuk memeriksa pola tidur dan aktivitas otak selama tidur. 

Tes lain yang mungkin dilakukan adalah pengujian laboratorium untuk menyingkirkan kondisi medis lain yang dapat menyebabkan gejala yang serupa.

Pengobatan Sindrom Sleeping Beauty bertujuan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. 

Terapi kognitif perilaku (CBT) seringkali digunakan untuk membantu individu mengelola tidur berlebihan dan mengembangkan rutinitas tidur yang lebih sehat. 

Terapi ini juga dapat membantu mengatasi masalah tidur lainnya yang mungkin terkait dengan Sindrom Sleeping Beauty, seperti insomnia.

Selain terapi kognitif perilaku, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk membantu mengatur tidur dan bangun seseorang dengan lebih efektif. 

Obat-obatan stimulan seperti modafinil atau amfetamin dapat membantu memerangi kelelahan berlebihan dan meningkatkan tingkat kewaspadaan. 

Namun, penggunaan obat-obatan ini harus diawasi secara ketat oleh dokter, karena mereka dapat memiliki efek samping dan risiko penyalahgunaan.

Selain pengobatan medis, gaya hidup sehat juga dapat membantu mengelola gejala Sindrom Sleeping Beauty.

Menerapkan rutinitas tidur yang teratur, menjaga lingkungan tidur yang nyaman dan gelap, serta menghindari stimulan seperti kafein dan alkohol sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. 

Olahraga teratur dan menjaga pola makan yang seimbang juga dapat berkontribusi pada kesehatan tidur secara keseluruhan.

Penting untuk diingat bahwa Sindrom Sleeping Beauty adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan perhatian medis yang tepat. 

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala tidur berlebihan yang tidak wajar, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Sindrom Sleeping Beauty adalah kondisi medis yang jarang terjadi di mana seseorang mengalami tidur berlebihan yang sulit untuk dibangunkan. 

Sindrom ini dapat memiliki dampak negatif pada kualitas hidup penderitanya. Meskipun penyebabnya belum sepenuhnya dipahami, faktor-faktor seperti kelainan dalam ritme sirkadian dan faktor genetik diduga berperan dalam perkembangan kondisi ini.

Gejala utama Sindrom Sleeping Beauty meliputi kelelahan berlebihan, kebutuhan tidur yang tak terkendali, dan kesulitan mempertahankan tingkat energi yang sehat sepanjang hari. 

Diagnosis dan perawatan Sindrom Sleeping Beauty harus dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dalam gangguan tidur. 

Terapi kognitif perilaku dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas tidur.

Penting untuk diingat bahwa setiap artikel kesehatan hanya menyediakan informasi umum dan bukan pengganti nasihat medis profesional. 

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk mencari bantuan medis yang tepat.



Klaim DANA kaget klik disini