Bangunan Kantor RW di Kelapa Gading Ambruk ke Kali Akibat Tanah Ambles

Bangunan Kantor RW di Kelapa Gading Ambruk ke Kali Akibat Tanah Ambles
Gambar. megapolitan.kompas.com

Penulis: Nabila | Editor: Hidayat

HIRANKA.COM - Bangunan kantor RW 11 Kelurahan Kelapa Gading Timur, yang terletak di Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengalami kejadian tragis pada Rabu (31/1/2024) malam.

Bangunan tersebut ambruk, meninggalkan puing-puing yang tersebar di sekitar area. Kejadian tersebut diduga kuat disebabkan oleh fenomena tanah ambles yang merupakan masalah serius di sebagian daerah perkotaan.

Tanah ambles seringkali menjadi ancaman bagi kestabilan bangunan dan infrastruktur, terutama saat kondisi tanah longsor atau tererosi secara perlahan akibat tekanan air atau pergerakan tanah yang tidak terkendali.

Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi otoritas setempat untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap kondisi tanah di sekitar wilayah tersebut serta memperkuat tindakan pencegahan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Dukungan dan koordinasi antara pihak terkait, termasuk pemilik bangunan dan pemerintah, juga diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga serta infrastruktur di sekitar area yang terdampak.

Saat tim Kompas.com melakukan pantauan pada Kamis (1/2/2024) pagi, pemandangan yang menyedihkan menyambut, dengan puing-puing bangunan kantor RW 11 Kelurahan Kelapa Gading Timur berserakan di sepanjang tepi kali kecil yang terletak tepat di belakangnya.

Garis polisi yang telah ditempatkan di sekitar lokasi menjadi tanda bahwa keadaan di sana masih dalam kondisi berbahaya, dan warga diberikan peringatan untuk tidak mendekati area kejadian.

Kehadiran garis polisi juga mengindikasikan upaya dari pihak keamanan untuk memastikan keselamatan dan menjaga agar tidak ada aktivitas yang berpotensi membahayakan di sekitar lokasi.

Keimbaun kepada warga untuk tidak mendekati lokasi kejadian adalah langkah yang bijaksana untuk menghindari potensi risiko tambahan dan memberikan ruang bagi tim penyelamat atau pemulihan untuk melakukan tugas mereka tanpa gangguan.

Selain itu, pemberian imbauan ini mencerminkan tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan dalam menjaga keselamatan warga dan mengantisipasi dampak lebih lanjut dari kejadian tersebut.

Saat melihat ke permukaan kali, panorama kehancuran menjadi gambaran yang menyedihkan. Meja, dispenser, dan lemari terlihat hancur dan tersebar tanpa pola tertentu.

Adi (32) seorang saksi mata yang berada di lokasi saat kejadian, menyampaikan kronologi peristiwa yang mengguncang itu.

Menurutnya, gedung kantor RW 11 runtuh sekitar pukul 20.00 WIB. Dia mengungkapkan, "Tanah itu ambles. Karena mungkin terkikis air kali sedikit demi sedikit. Ada bunyi suara seperti bangunan dan tanah yang getar. Terus pas saya lihat, bangunan sudah miring ke belakang, ke arah kali."

Keterangan ini menggambarkan proses tragis yang dialami bangunan, di mana tekanan dari tanah ambles secara perlahan-lahan mengubah strukturnya hingga mencapai titik kejatuhan.

Petugas keamanan RW 11 Kelapa Gading Timur juga mengonfirmasi bahwa bangunan tersebut telah terlihat miring beberapa waktu belakangan, menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan yang tidak boleh diabaikan.

Kesaksian Adi memberikan pandangan langsung tentang kejadian dan memperkuat pemahaman bahwa kondisi bangunan telah memburuk seiring waktu, memperkuat urgensi tindakan pencegahan dan pemeliharaan infrastruktur yang tepat.

Dampak kejadian ini telah memberikan pengaruh besar terhadap kegiatan RW, di mana bangunan yang semakin miring menjadi alasan utama penghentian kegiatan di lokasi tersebut.

Adi menjelaskan, "Semakin ke sini semakin miring, makanya kan kegiatan RW enggak digelar lagi di situ, pada cari tempat lain."

Keputusan ini mencerminkan sikap bijaksana dari pihak RW yang mengutamakan keselamatan warganya dengan menghentikan kegiatan di gedung yang terancam strukturnya.

Adi juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, memberikan sedikit kelegaan dalam situasi yang sulit.

Namun, melihat bangunan kantor RW yang kini hanya menyisakan pondasi yang masih kokoh berdiri, memberikan gambaran betapa parahnya kerusakan yang terjadi.

Upaya penyelamatan dan pemulihan tampaknya sudah dimulai, dengan kehadiran beberapa petugas yang datang ke lokasi beberapa jam setelah kejadian.

"Kalau korban, enggak ada. Korban luka atau jiwa itu enggak ada, karena sudah disterilkan dulu," ucap Adi, memberikan penegasan bahwa tindakan sterilisasi area telah dilakukan untuk memastikan tidak ada risiko lebih lanjut bagi warga sekitar.

Adanya keterlibatan pihak kepolisian, Koramil, dan petugas Kelurahan dalam evakuasi barang-barang dari lokasi juga menunjukkan tanggapan cepat dari pihak berwenang dalam menangani situasi darurat ini.



Klaim DANA kaget klik disini