Angin Kencang Menghantam Grobogan, Ratusan Rumah dan Bangunan Dilanda Kerusakan

Angin Kencang Menghantam Grobogan, Ratusan Rumah dan Bangunan Dilanda Kerusakan
Gambar. nusantaraterkini.co
Penulis: Nabila | Editor: Hidayat

HIRANKA.COM - Akibat hujan deras yang disertai angin kencang, beberapa desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengalami dampak serius pada Selasa (9/1/2024) sore.

Menurut data terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, tercatat bahwa angin kencang menerjang tiga desa, yaitu Desa Sedadi dan Desa Bologarang di Kecamatan Penawangan, serta Desa Termas di Kecamatan Karangrayung.

Kejadian ini menunjukkan dampak signifikan terhadap pemukiman dan infrastruktur setempat.

Dampak angin kencang yang menerjang tiga desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terjadi secara signifikan.

Sebanyak ratusan rumah dilaporkan mengalami kerusakan bervariasi akibat kekuatan angin tersebut.

Pada Desa Sedadi, terdapat 95 rumah yang rusak, bersama dengan dua mushala, satu kandang ayam, dua kandang sapi, dan lima kios usaha.

Detail kerusakan ini memberikan gambaran nyata tentang intensitas dan jangkauan dampak yang dialami oleh masyarakat setempat.

Dampak buruk angin kencang tidak hanya terbatas pada Desa Sedadi, tetapi juga meluas ke Desa Bologarang dan Desa Termas di Kabupaten Grobogan.

Di Desa Bologarang, 25 rumah mengalami kerusakan serius, bersama dengan bangunan SDN 2 Bologarang yang juga rusak akibat kekuatan angin yang dahsyat. Selain itu, beberapa pohon tumbang menambahkan kerumitan situasi di desa ini.

Situasi serupa terjadi di Desa Termas, di mana angin kencang menyebabkan kerusakan pada 25 rumah.

Bangunan SDN 1 Termas juga tidak luput dari dampak buruk angin tersebut, menggambarkan kerentanan infrastruktur pendidikan terhadap bencana alam.

Kejadian ini juga disertai dengan sejumlah pohon tumbang, menciptakan pemandangan yang menunjukkan tingkat keparahan dampak angin kencang di wilayah tersebut.

Dalam rangka merespons bencana ini, Pemerintah Desa (Pemdes), TNI, Polri, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Grobogan berencana melaksanakan kerja bakti pada pagi ini.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih, menyampaikan bahwa kerusakan mayoritas terkonsentrasi pada bagian atap bangunan.

Upaya bersama ini menunjukkan koordinasi antara instansi pemerintah, kepolisian, dan militer untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak.

Kegiatan kerja bakti ini diharapkan dapat membantu membersihkan puing-puing dan memulihkan kondisi secepat mungkin.

Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk memulai proses rekonstruksi dan memberikan bantuan mendesak kepada warga yang membutuhkan.

Solidaritas dan kolaborasi antara lembaga pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam situasi darurat seperti ini untuk memastikan pemulihan yang efektif dan efisien.

Hujan deras dengan intensitas tinggi telah melanda wilayah Grobogan pada Selasa (9/1/2024) sore, mulai pukul 16.30 hingga malam.

Cuaca ekstrem ini, disertai angin kencang, mengakibatkan nasib sial bagi sejumlah pemukiman di kabupaten tersebut.

Kondisi cuaca yang ekstrem sering kali memicu dampak buruk, dan kali ini, angin kencang menjadi pemicu kerusakan signifikan pada pemukiman di beberapa desa.

Kombinasi hujan lebat dan angin kencang telah menciptakan kondisi cuaca yang sulit dan berpotensi membahayakan.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk selalu memperhatikan perubahan cuaca yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan wilayah tersebut.

Dalam konteks ini, perlu adanya upaya pencegahan dan mitigasi risiko bencana yang lebih baik untuk melindungi pemukiman dan keselamatan warga.

Dampak dari angin kencang di Grobogan tidak hanya terbatas pada merusak rumah-rumah warga, tetapi juga merambah ke sejumlah bangunan usaha.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Grobogan, bersama Pemdes, TNI, dan Polri, masih aktif melakukan koordinasi semalam untuk melakukan pendataan kerusakan akibat cuaca ekstrem tersebut.

Petugas gabungan dan warga setempat telah diterjunkan untuk melakukan evakuasi pohon-pohon yang tumbang, menyebabkan akses jalan tertutup dan merusak beberapa rumah warga.

Dalam penanganan ini, mereka menggunakan teknik pemotongan dengan gergaji mesin untuk memastikan akses jalan dapat segera dibersihkan dan kembali berfungsi normal.

Tidak hanya itu, pekerja lapangan dari PLN juga dilibatkan dalam upaya penanganan darurat ini dengan fokus pada perbaikan jaringan listrik.

Kerusakan pada jaringan listrik seringkali menjadi masalah utama setelah cuaca ekstrem, dan keterlibatan PLN diharapkan dapat mempercepat pemulihan pasokan listrik di wilayah yang terdampak.

Kerja sama antara berbagai pihak ini mencerminkan upaya bersama dalam menghadapi dan merespons bencana alam yang tidak terduga.



Klaim DANA kaget klik disini