Penyebab Tubuh Mengalami Rasa Pegal setelah Berolahraga

Penyebab Tubuh Mengalami Rasa Pegal setelah Berolahraga
Gambar. freepik.com
Penulis: Nabila | Editor: Hidayat

HIRANKA.COM - Setelah sesi olahraga yang intens, seringkali tubuh kita mengalami sensasi yang akrab: pegal-pegal.

Rasa pegal ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti otot, kaki, atau bahkan seluruh tubuh.

Meskipun rasa pegal ini mungkin tidak selalu nyaman, sebenarnya itu adalah respons alami dari tubuh terhadap aktivitas fisik yang keras.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa tubuh kita mengalami rasa pegal setelah berolahraga dan faktor-faktor apa yang berperan dalam proses ini.

1. Mikrotrauma Otot

Salah satu penyebab utama rasa pegal setelah berolahraga adalah adanya mikrotrauma atau kerusakan kecil pada serat otot.

Ketika kita berolahraga, terutama latihan resistensi atau latihan berat, kita melibatkan otot-otot kita dalam kontraksi berulang. Ini dapat menyebabkan ketegangan dan kerusakan kecil pada serat otot.

Kerusakan ini, meskipun kecil, memicu respons tubuh untuk memperbaiki dan memperkuat serat otot tersebut. Ini adalah cara tubuh beradaptasi dengan beban yang diberikan selama latihan.

Selama proses perbaikan ini, serat otot mengalami pertumbuhan dan penguatannya, yang pada akhirnya meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot.

2. Radikal Bebas dan Peradangan

Selama aktivitas fisik yang intens, tubuh kita menghasilkan radikal bebas sebagai hasil dari proses metabolisme energi. Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif dan dapat merusak sel-sel tubuh.

Ketika terjadi peningkatan produksi radikal bebas selama latihan yang keras, ini dapat menyebabkan peradangan dalam jaringan otot.

Proses peradangan ini, meskipun merupakan respons alami tubuh, dapat menyebabkan rasa pegal dan ketidaknyamanan.

Selama peradangan, terjadi peningkatan aliran darah ke daerah yang terkena, yang membawa nutrisi dan sel-sel perbaikan ke otot yang rusak.

Ini adalah bagian dari proses penyembuhan yang memungkinkan otot untuk pulih dan menjadi lebih kuat.

3. Akumulasi Asam Laktat

Selama latihan yang intens, tubuh kita menggunakan energi secara cepat. Salah satu produk sampingan dari pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi adalah asam laktat.

Ketika asam laktat terakumulasi dalam otot, ini dapat menyebabkan sensasi terbakar atau pegal.

Peningkatan asam laktat juga dapat mengganggu keseimbangan pH dalam otot, yang dapat memicu reseptor rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Ini terutama terjadi selama latihan anaerobik, seperti sprint atau latihan beban tinggi, di mana tubuh menghasilkan energi tanpa menggunakan oksigen dengan cukup efisien.

4. Kontraksi Otot Pemanjangan (Eksentrik)

Beberapa jenis latihan fisik, seperti latihan eksentrik, memicu rasa pegal lebih kuat dibandingkan dengan latihan lainnya.

Latihan eksentrik adalah jenis latihan yang melibatkan pemanjangan otot saat otot tersebut sedang bekerja.

Sebagai contoh, saat kita menurunkan berat badan dalam latihan angkat beban, otot kita memanjang sambil tetap bekerja.

Latihan eksentrik menyebabkan lebih banyak kerusakan mikrotrauma pada serat otot daripada latihan kontraksi isometrik (otot tetap dalam posisi) atau kontraksi otot penebalan (otot berkontraksi).

Oleh karena itu, latihan eksentrik sering kali dianggap sebagai penyebab utama rasa pegal yang intens setelah berolahraga.

5. Kekurangan Pemanasan dan Pendinginan yang Tepat

Tidak memanaskan tubuh dengan baik sebelum berolahraga atau mengabaikan pendinginan yang tepat setelahnya dapat meningkatkan risiko rasa pegal.

Pemanasan yang efektif membantu meningkatkan aliran darah ke otot-otot yang akan digunakan selama latihan, mempersiapkan mereka untuk beban yang akan datang.

Sebaliknya, pendinginan yang tepat membantu menghilangkan sisa produk limbah metabolisme dan mencegah terjadinya kekakuan otot.

6. Kondisi Kesehatan yang Mendasari

Pada beberapa individu, ada kondisi kesehatan yang mendasari yang dapat meningkatkan risiko rasa pegal setelah berolahraga.

Ini termasuk kondisi seperti sindrom nyeri otot-otot tegang (Tension Myositis Syndrome), fibromialgia, atau kondisi medis lainnya yang memengaruhi sistem muskuloskeletal dan reaksi tubuh terhadap aktivitas fisik.

Meskipun rasa pegal adalah respons alami tubuh terhadap olahraga yang keras, ada beberapa cara untuk mengelola ketidaknyamanan ini:

1. Istirahat dan Pemulihan: Beri tubuh waktu untuk pulih dengan cukup tidur dan istirahat setelah latihan yang intens.

2. Pemanasan dan Pendinginan: Lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya untuk mempersiapkan dan merilekskan otot-otot Anda.

3. Konsumsi Nutrisi yang Tepat: Makan makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dan nutrisi penting lainnya untuk mendukung proses pemulihan otot.

4. Minum Air yang Cukup: Pastikan Anda terhidrasi dengan baik sepanjang hari dan terutama selama dan setelah berolahraga.

5. Peregangan: Lakukan peregangan otot secara lembut untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi ketegangan otot.

6. Menggunakan Metode Alternatif: Pijatan, terapi panas, atau terapi dingin dapat membantu meredakan rasa pegal.

Rasa pegal setelah berolahraga adalah respons alami tubuh terhadap aktivitas fisik yang keras. Ini adalah bagian dari proses perbaikan dan penguatan otot.

Dengan pemahaman tentang penyebabnya dan dengan menerapkan praktik-praktik yang sehat seperti pemanasan, pendinginan, dan pemulihan yang tepat, Anda dapat mengelola dan mengurangi rasa pegal sehingga dapat terus berolahraga dengan aman dan efektif.



Klaim DANA kaget klik disini