Edward Tannur Dinonaktifkan dari Komisi IV DPR RI Akibat Perilaku Anaknya

Edward Tannur Dinonaktifkan dari Komisi IV DPR RI Akibat Perilaku Anaknya
Gambar. trends.tribunnews.com
Penulis: Nabila | Editor: Hidayat

HIRANKA.COM - DPP PKP memutuskan untuk menonaktifkan Edward Tannur dari Komisi IV DPR RI akibat perilaku anaknya, Gregorius Ronald Tannur, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan hingga tewas terhadap Dini Sera Afrianti alias Andini di Surabaya.

Edward dinonaktifkan dari jabatannya sebagai anggota Komisi IV DPR RI terhitung sejak Minggu (8/10/2023).

Dalam rapat tersebut, DPP PKB memutuskan bahwa Edward Tannur telah melanggar kode etik DPR RI karena tidak mampu mengontrol perilaku anaknya.

"MKD memutuskan untuk menonaktifkan Edward Tannur dari Komisi IV DPR RI selama proses hukum terhadap anaknya berlangsung," ujar Sekretaris Jenderal DPP PKB, dalam keterangannya.

Hasanuddin Wakhid mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil untuk menjaga marwah DPR RI.

"Keputusan ini diambil untuk menjaga marwah DPR RI," ujar Hasanuddin Wakhid.

Sebelumnya, Gregorius Ronald Tannur ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya pada tanggal 4 Oktober 2023.

Gregorius Ronald Tannur diduga menganiaya Dini Sera Afrianti alias Andini di Blackhole KTV Surabaya.

Akibat penganiayaan tersebut, Andini meninggal dunia pada tanggal 4 Oktober 2023. Gregorius Ronald Tannur dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang Penganiayaan yang Mendatangkan Luka-luka Berat.

Keputusan DPP PKB untuk menonaktifkan Edward Tannur mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

"Kami mengapresiasi keputusan DPP PKB untuk menonaktifkan Edward Tannur," ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati.

Khoirunnisa mengatakan bahwa keputusan tersebut menunjukkan bahwa DPR RI berkomitmen untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan.

"Keputusan ini menunjukkan bahwa DPR RI berkomitmen untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan," ujar Khoirunnisa.

Selain itu, keputusan tersebut juga menjadi pelajaran penting bagi orang tua. Orang tua perlu lebih berhati-hati dalam mendidik anak-anaknya agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

Dampak Kematian Andini

Kematian Andini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat. Kasus ini juga menjadi perhatian publik karena diduga melibatkan anak anggota DPR RI.

Kasus ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan.

Upaya Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan

Untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan, perlu dilakukan upaya-upaya berikut:

Meningkatkan kesadaran masyarakat

Pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program pendidikan dan sosialisasi.

Memperkuat penegakan hukum

Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan terhadap perempuan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan hukuman yang berat kepada pelaku.

Meningkatkan peran keluarga

Keluarga perlu berperan aktif dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan. Keluarga perlu menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anaknya sejak dini.

Kematian Andini merupakan tragedi yang tidak boleh diulangi. Upaya-upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan perlu dilakukan secara serius untuk melindungi perempuan dari kekerasan.

Edward Tannur telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai anggota Komisi IV DPR RI karena perilaku anaknya, Gregorius Ronald Tannur, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan hingga tewas terhadap Dini Sera Afrianti alias Andini di Surabaya.

Keputusan ini diambil oleh DPP PKB karena dianggap Edward Tannur tidak mampu mengontrol perilaku anaknya, yang melanggar kode etik DPR RI.

Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Khoirunnisa Nur Agustyati dari Perludem, yang menganggapnya sebagai komitmen DPR RI untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan.

Kematian Andini dalam kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan anak anggota DPR RI, dan kasus ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan.

Untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan, upaya-upaya seperti peningkatan kesadaran masyarakat, penegakan hukum yang kuat, dan peran aktif keluarga dalam mendidik anak-anaknya perlu dilakukan secara serius.

Kematian Andini dianggap sebagai tragedi yang harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.