Gambar. astronauts.id |
HIRANKA.COM - Kangkung
(Ipomoea aquatica) adalah salah satu sayuran hijau yang populer di berbagai
masakan di berbagai belahan dunia.
Selain
menjadi bahan makanan yang lezat dan bergizi, kangkung juga telah dikenal
memiliki kemampuan sebagai fitoremediator.
Fitoremediasi
merupakan suatu proses di mana tanaman digunakan untuk mengatasi masalah
pencemaran dalam lingkungan.
Hal itu
meliputi tanah dan air, dengan cara membersihkan dan mengurangi jumlah polutan
yang terdapat di dalamnya.
Artikel ini
akan membahas peran kangkung sebagai fitoremediator dan mengevaluasi
keamanannya sebagai bahan makanan.
Peran Kangkung sebagai Fitoremediator
Kangkung
telah diakui sebagai salah satu tanaman fitoremediator yang efektif dalam
membersihkan air dari polutan, seperti logam berat dan pestisida.
Akar dan
jaringan tanaman kangkung memiliki kemampuan menyerap dan mengakumulasi logam
berat, seperti merkuri, kadmium, dan timbal, dari air.
Tanaman
kangkung juga dapat mengurangi tingkat nitrat dan fosfat dalam air, yang dapat
menyebabkan eutrofikasi dan mempengaruhi ekosistem air.
Proses Fitoremediasi oleh Kangkung
Fitoremediasi
oleh kangkung melibatkan proses fisika, kimia, dan biologi. Ketika kangkung
tumbuh dalam lingkungan yang terkontaminasi.
Akar dan
jaringan tanaman akan menyerap polutan dari air melalui proses bioadsorpsi.
Polutan yang diserap akan terakumulasi dalam jaringan tanaman.
Proses ini
membantu membersihkan air dari polutan dan dapat digunakan sebagai metode yang
ramah lingkungan untuk mengatasi masalah pencemaran air.
Potensi Penggunaan Kangkung dalam Pengolahan Air Limbah
Berdasarkan
penelitian, kangkung telah menunjukkan potensi untuk digunakan dalam pengolahan
air limbah domestik dan industri.
Kemampuan
tanaman ini dalam mengurangi polutan, khususnya logam berat, menjadikannya
sebagai alternatif yang menjanjikan dalam mengatasi pencemaran air.
Namun, perlu
dilakukan lebih banyak penelitian untuk mengoptimalkan penggunaan kangkung
sebagai fitoremediator dalam pengolahan air limbah.
Keamanan Kangkung sebagai Bahan Makanan
Meskipun
kangkung memiliki peran positif sebagai fitoremediator, keamanannya sebagai
bahan makanan tetap menjadi perhatian.
Sebagai
bagian dari keluarga Convolvulaceae, kangkung mengandung senyawa oksalat yang
dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Oksalat
dapat mengganggu penyerapan kalsium oleh tubuh dan menyebabkan pembentukan batu
ginjal pada beberapa individu yang rentan.
Pengolahan Kangkung untuk Mengurangi Kandungan Oksalat
Untuk
mengurangi kandungan oksalat dalam kangkung, beberapa metode pengolahan dapat
diterapkan.
Seperti
contoh merebus kangkung dalam air garam atau mencelupkannya dalam air mendidih
sebelum dimasak.
Pengolahan
ini dapat membantu mengurangi tingkat oksalat dan meningkatkan keamanan
kangkung sebagai bahan makanan.
Pemilihan dan Pemanfaatan Kangkung yang Aman
Pemilihan
kangkung yang segar dan bermutu tinggi serta pemanfaatannya dalam masakan yang
higienis dan seimbang adalah kunci untuk memastikan keamanan konsumsi kangkung.
Selain itu, mengonsumsi
kangkung bersama makanan lain yang mengandung kalsium dapat membantu mengurangi
dampak negatif oksalat terhadap kesehatan.
Penting juga
untuk mempertimbangkan sumber dan cara penanaman kangkung yang aman dan ramah
lingkungan.
Kangkung
dapat menyerap polutan dari lingkungan, oleh karena itu, pemilihan lokasi
penanaman harus diperhatikan.
Hindari
menanam kangkung di dekat lokasi industri atau daerah yang terkontaminasi.
Sebaliknya,
pilihlah lokasi yang bersih dan bebas polusi untuk menjamin kualitas kangkung
yang dikonsumsi.
Kangkung
memiliki peran ganda yang menarik sebagai fitoremediator dan bahan makanan.
Sebagai
fitoremediator, kangkung membantu membersihkan air dari polutan dan mengurangi
dampak pencemaran lingkungan.
Namun,
sebagai bahan makanan, perlu diperhatikan keamanannya karena mengandung senyawa
oksalat.
Dengan
mengenali potensi kangkung sebagai fitoremediator yang efektif dan memahami
cara mengolah dan memilihnya dengan bijaksana.
Kita dapat
memanfaatkan kangkung secara optimal dan tetap menjaga kesehatan dan
kelestarian lingkungan.
Selalu ingat
untuk mendapatkan kangkung dari sumber yang terpercaya dan memasaknya dengan
cara yang tepat untuk memastikan keamanan dan kualitas nutrisi yang didapat
dari sayuran hijau yang lezat ini.
Penulis -
Nabila Dwi Ariati