Gambar. freepik.com |
Proses
korosi dapat menyebabkan kerusakan dan kerugian ekonomi yang signifikan.
Untuk
memahami cara mencegah korosi, kita perlu mengetahui pengertian korosi,
faktor-faktor penyebabnya, dan metode pencegahannya.
Pengertian Korosi
Korosi
adalah proses pelapukan dan degradasi material, terutama logam, akibat reaksi
kimia dengan lingkungan sekitarnya.
Umumnya,
korosi terjadi ketika logam bereaksi dengan air, oksigen, atau zat kimia
lainnya, seperti asam.
Proses
korosi ini menyebabkan perubahan struktur dan sifat fisik dari logam, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan kehancuran material tersebut.
Faktor Penyebab Korosi
Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan korosi pada logam, antara lain:
·
Kelembaban dan Air
Air
merupakan salah satu faktor utama penyebab korosi. Ketika logam terpapar
kelembaban atau air, reaksi elektrokimia akan terjadi, menyebabkan logam
berkarat atau mengalami korosi.
·
Oksigen
Korosi
sering terjadi karena adanya oksigen dalam lingkungan. Oksigen bereaksi dengan
logam, seperti besi, untuk membentuk oksida besi (karat) pada permukaan logam.
·
Zat Kimia Lainnya
Beberapa zat
kimia, seperti asam atau garam, dapat menyebabkan korosi pada logam dengan cara
merangsang reaksi kimia yang merusak permukaan logam.
·
pH Lingkungan
Lingkungan
dengan pH yang rendah (asam) atau tinggi (basa) dapat menyebabkan korosi pada
logam.
pH ekstrem
dapat mengubah tingkat keasaman atau kebasaan lingkungan, yang mempengaruhi
proses korosi.
·
Temperatur
Suhu
lingkungan juga dapat mempengaruhi kecepatan korosi. Pada suhu yang tinggi,
reaksi korosi cenderung berlangsung lebih cepat.
·
Kontak Logam dengan Logam Lain
Kontak
antara dua logam berbeda dalam kondisi lembab atau basah dapat menyebabkan
korosi galvanik, di mana logam dengan potensial elektrokimia yang lebih rendah
akan mengalami korosi lebih cepat.
Metode Pencegahan Korosi
Pencegahan
korosi sangat penting untuk mempertahankan masa pakai dan keandalan material
logam. Berikut adalah beberapa metode pencegahan korosi yang dapat diterapkan:
a. Pelapisan
Menggunakan
lapisan pelindung pada permukaan logam dapat mengisolasi logam dari lingkungan
yang menyebabkan korosi.
Pelapisan
seperti cat atau galvanisasi dapat melindungi logam dari paparan langsung
kelembaban dan oksigen.
b. Pemberian Lapisan Zat Penghambat
Lapisan zat
penghambat seperti minyak atau lilin dapat diterapkan pada permukaan logam
untuk menghambat kontak langsung dengan air atau kelembaban.
c. Pemilihan Logam yang Tepat
Memilih
logam yang tahan terhadap korosi sesuai dengan lingkungan aplikasi adalah
langkah pencegahan yang efektif.
Beberapa
logam, seperti stainless steel atau aluminium, memiliki sifat ketahanan korosi
yang lebih baik daripada logam besi.
d. Proteksi Katodik
Proteksi
katodik melibatkan penggunaan bahan logam yang lebih mudah mengalami korosi
(anoda) untuk melindungi logam yang ingin diproteksi (katoda).
e. Pengaturan Lingkungan
Mengatur
lingkungan dengan mengurangi kelembaban, zat korosif, atau meningkatkan pH
dapat membantu mengurangi risiko korosi pada logam.
f. Inspeksi dan Perawatan Rutin
Melakukan
inspeksi dan perawatan rutin pada benda-benda logam, terutama pada lingkungan
yang rawan korosi, dapat mendeteksi dini tanda-tanda korosi dan mengambil
tindakan pencegahan yang tepat.
g. Galvanisasi
Proses
galvanisasi melibatkan melapisi logam dengan lapisan seng untuk melindungi
logam dari korosi. Galvanisasi sering digunakan pada material besi atau baja.
Dengan
memahami pengertian korosi, faktor penyebabnya, dan metode pencegahannya, kita
dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi material logam dari
kerusakan akibat korosi.
Pencegahan
korosi adalah investasi jangka panjang yang akan membantu memperpanjang masa
pakai benda-benda logam dan mengurangi biaya perawatan serta perbaikan.
Penulis -
Nabila Dwi Ariati