Memantapkan Rencana Kabel Jakarta: Tantangan Berkelanjutan dari Gubernur ke Gubernur

Memantapkan Rencana Kabel Jakarta: Tantangan Berkelanjutan dari Gubernur ke Gubernur
Gambar. teknologi.bisnis.com
HIRANKA.COM - Jakarta, sebagai ibukota Indonesia, terus mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Namun, dengan pertumbuhan tersebut datang juga tantangan infrastruktur yang semakin kompleks, salah satunya adalah masalah kabel yang semrawut di kota metropolitan ini.

Sejak dulu, persoalan kabel yang tak kunjung tuntas telah menjadi momok bagi pemerintahan setempat, dan persoalan ini menjadi tanggung jawab berkelanjutan dari satu Gubernur ke Gubernur berikutnya.

Permasalahan kabel yang semrawut di Jakarta berakar dari proses pembangunan yang tidak terkoordinasi dengan baik.

Selama bertahun-tahun, penyedia layanan telekomunikasi, penyedia listrik, dan perusahaan-perusahaan lainnya sering kali memasang kabel-kabel di atas tanah atau di bawah trotoar tanpa pengaturan yang jelas.

Akibatnya, kabel-kabel tersebut menimbulkan kawasan-kawasan yang penuh dengan kabel berantakan, bahkan mengancam keselamatan warga.

Seiring berjalannya waktu, ketidaktersediaan ruang yang semakin terbatas membuat situasi semakin buruk.

Koridor-koridor utama di Jakarta sekarang dipenuhi dengan kabel yang tidak teratur, menciptakan pemandangan yang kacau dan potensi risiko kebakaran dan kerusakan infrastruktur lainnya.

Oleh karena itu, penataan ulang kabel yang memadai menjadi sebuah kebutuhan mendesak bagi kota ini.

Mengatasi permasalahan ini adalah tugas yang kompleks dan tidak mudah. Namun, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk memantapkan rencana kabel di Jakarta.

Pertama-tama, diperlukan langkah-langkah regulasi yang lebih ketat terkait dengan pemasangan kabel.

Pemerintah harus memberlakukan peraturan yang memastikan koordinasi antara penyedia layanan, agar pemasangan kabel dilakukan secara terpadu dan teratur.

Pemasangan kabel bawah tanah juga harus diutamakan, sehingga tidak hanya meningkatkan estetika kota tetapi juga mengurangi risiko gangguan dan kecelakaan.

Kedua, perlu dilakukan pembenahan kabel yang sudah ada. Proses ini harus mencakup identifikasi kabel yang sudah tidak aktif atau tidak diperlukan lagi, dan menghapusnya dengan tepat.

Hal ini akan membantu mengurangi jumlah kabel berlebihan yang menggantung di kawasan-kawasan perkotaan.

Selain itu, pemerintah juga harus mencari solusi kreatif untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur kabel yang bersama-sama dimiliki oleh beberapa penyedia layanan.

Ini dapat mengurangi jumlah kabel yang dipasang di kawasan-kawasan tertentu dan membantu mempertahankan keteraturan kabel.

Tidak hanya itu, melibatkan partisipasi masyarakat juga menjadi kunci dalam mengatasi masalah kabel semrawut ini.

Kampanye edukasi dan sosialisasi harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola kabel dengan baik.

Dengan demikian, masyarakat dapat mendukung upaya pemerintah dalam menata kembali kabel yang ada dan mencegah penambahan kabel semrawut di masa mendatang.

Tantangan lain yang perlu dihadapi adalah pembiayaan. Menata ulang kabel di kota sebesar Jakarta membutuhkan investasi yang besar.

Oleh karena itu, pemerintah harus mencari sumber pendanaan yang memadai, seperti menggandeng sektor swasta atau mencari dana dari lembaga internasional.

Dalam melaksanakan rencana ini, kontinuitas kepemimpinan dari satu Gubernur ke Gubernur berikutnya juga sangat penting.

Setiap Gubernur harus melanjutkan komitmen dalam penataan kabel, sehingga tidak ada lagi masalah kabel semrawut yang menghantui Jakarta di masa depan.

Secara keseluruhan, memantapkan rencana kabel di Jakarta merupakan tugas berkelanjutan yang memerlukan kerjasama dari berbagai pihak.

Regulasi yang ketat, pembenahan kabel yang ada, solusi kreatif, partisipasi masyarakat, dan pembiayaan yang memadai semuanya harus dijalankan secara beriringan.

Dengan upaya bersama, Jakarta dapat membebaskan diri dari kabel semrawut dan menjadi kota metropolitan yang lebih tertata dan aman.



Penulis - Nabila Dwi Ariati
Klaim DANA kaget klik disini