Gambar. teknologi.bisnis.com |
Namun,
dengan pertumbuhan tersebut datang juga tantangan infrastruktur yang semakin
kompleks, salah satunya adalah masalah kabel yang semrawut di kota metropolitan
ini.
Sejak dulu,
persoalan kabel yang tak kunjung tuntas telah menjadi momok bagi pemerintahan
setempat, dan persoalan ini menjadi tanggung jawab berkelanjutan dari satu
Gubernur ke Gubernur berikutnya.
Permasalahan
kabel yang semrawut di Jakarta berakar dari proses pembangunan yang tidak
terkoordinasi dengan baik.
Selama
bertahun-tahun, penyedia layanan telekomunikasi, penyedia listrik, dan
perusahaan-perusahaan lainnya sering kali memasang kabel-kabel di atas tanah
atau di bawah trotoar tanpa pengaturan yang jelas.
Akibatnya,
kabel-kabel tersebut menimbulkan kawasan-kawasan yang penuh dengan kabel
berantakan, bahkan mengancam keselamatan warga.
Seiring
berjalannya waktu, ketidaktersediaan ruang yang semakin terbatas membuat
situasi semakin buruk.
Koridor-koridor
utama di Jakarta sekarang dipenuhi dengan kabel yang tidak teratur, menciptakan
pemandangan yang kacau dan potensi risiko kebakaran dan kerusakan infrastruktur
lainnya.
Oleh karena
itu, penataan ulang kabel yang memadai menjadi sebuah kebutuhan mendesak bagi
kota ini.
Mengatasi
permasalahan ini adalah tugas yang kompleks dan tidak mudah. Namun, beberapa
upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk
memantapkan rencana kabel di Jakarta.
Pertama-tama,
diperlukan langkah-langkah regulasi yang lebih ketat terkait dengan pemasangan
kabel.
Pemerintah
harus memberlakukan peraturan yang memastikan koordinasi antara penyedia
layanan, agar pemasangan kabel dilakukan secara terpadu dan teratur.
Pemasangan
kabel bawah tanah juga harus diutamakan, sehingga tidak hanya meningkatkan
estetika kota tetapi juga mengurangi risiko gangguan dan kecelakaan.
Kedua, perlu
dilakukan pembenahan kabel yang sudah ada. Proses ini harus mencakup
identifikasi kabel yang sudah tidak aktif atau tidak diperlukan lagi, dan
menghapusnya dengan tepat.
Hal ini akan
membantu mengurangi jumlah kabel berlebihan yang menggantung di kawasan-kawasan
perkotaan.
Selain itu,
pemerintah juga harus mencari solusi kreatif untuk mengatasi masalah ini. Salah
satunya adalah dengan membangun infrastruktur kabel yang bersama-sama dimiliki
oleh beberapa penyedia layanan.
Ini dapat
mengurangi jumlah kabel yang dipasang di kawasan-kawasan tertentu dan membantu
mempertahankan keteraturan kabel.
Tidak hanya
itu, melibatkan partisipasi masyarakat juga menjadi kunci dalam mengatasi
masalah kabel semrawut ini.
Kampanye
edukasi dan sosialisasi harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya mengelola kabel dengan baik.
Dengan
demikian, masyarakat dapat mendukung upaya pemerintah dalam menata kembali
kabel yang ada dan mencegah penambahan kabel semrawut di masa mendatang.
Tantangan
lain yang perlu dihadapi adalah pembiayaan. Menata ulang kabel di kota sebesar
Jakarta membutuhkan investasi yang besar.
Oleh karena
itu, pemerintah harus mencari sumber pendanaan yang memadai, seperti
menggandeng sektor swasta atau mencari dana dari lembaga internasional.
Dalam
melaksanakan rencana ini, kontinuitas kepemimpinan dari satu Gubernur ke
Gubernur berikutnya juga sangat penting.
Setiap
Gubernur harus melanjutkan komitmen dalam penataan kabel, sehingga tidak ada
lagi masalah kabel semrawut yang menghantui Jakarta di masa depan.
Secara
keseluruhan, memantapkan rencana kabel di Jakarta merupakan tugas berkelanjutan
yang memerlukan kerjasama dari berbagai pihak.
Regulasi
yang ketat, pembenahan kabel yang ada, solusi kreatif, partisipasi masyarakat,
dan pembiayaan yang memadai semuanya harus dijalankan secara beriringan.
Dengan upaya
bersama, Jakarta dapat membebaskan diri dari kabel semrawut dan menjadi kota
metropolitan yang lebih tertata dan aman.
Penulis -
Nabila Dwi Ariati
Klaim DANA kaget klik disini