Gambar. kompas.com |
Pada masa modern pun, meskipun umat muslim disebut mengalami kemunduran dan kekalahan yang cukup telat dari pesaingnya, kini tanda-tanda kebangkitan tampak kembali.
Hal ini dapat dibuktikan dengan munculnya tokoh-tokoh muslim, baik para politisi hingga ilmuwan yang menerima penghargaan bergengsi tingkat internasional di era modern: Nobel.
Berikut ini beberapa di antara para penerima
Penghargaan Nobel dari tokoh-tokoh muslim yang kami rangkumkan untuk kamu,
dilansir dari laman Wikipedia.com:
1. Anwar Sadat
Anwar adalah Presiden Mesir sejak tahun 1970 hingga 1981. Ia harus memimpin negerinya pada masa-masa yang sulit saat Mesir yang dianggap pemimpin bangsa-bangsa Arab saat itu harus merespon kuatnya Israel, negara Yahudi zionis kecil yang mencaplok wilayah Palestina.
Untuk
menghindari semakin lamanya konflik berdarah, ia menandatangani Perjanjian Camp
David dengan Menachem Begin, Presiden Israel saat itu pada tahun 1978. Atas
aksinya ini, ia dianugerahi Nobel Perdamaian dan menjadi muslim pertama yang
menerima hadiah itu.
2. Yasser Arafat
Yasser Arafat adalah pemimpin politik
Palestina, yang menjadi pemimpin gerakan Fatah yang lebih moderat dan
kooperatif daripada gerakan perjuangan Palestina lainnya: Hamas. Yasser
dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 1994 berdasarkan ‘upaya yang dilakukan
untuk mewujudkan perdamaian’ di daerah yang terus bergolak itu.
3. Orhan Pamuk
Orhan Pamuk adalah seorang sastrawan produktif asal Turki yang meraih Penghargaan Nobel Kesusastraan pada tahun 2006. Ia melahirkan berbagai karya seperti ‘Snow’, ‘My Name Is Red’ dan lain sebagainya, yang diakui oleh dunia internasional.
Meskipun begitu, di negerinya sendiri
Pamuk sering dianggap sebagai pengkhianat karena dalam beberapa karyanya ia
membuka hal-hal dan kesalahan di masa lalu yang di anggap tabu oleh negaranya
sendiri.
4. Muhammad Abdus Salam
Abdus Salam, merupakan seorang fisikawan yang memiliki kontribusi besar dalam ilmu tentang partikel serta pengembangan teori-teori fisika. Ia juga mengembangkan proyek bom nuklir/atom serta mendedikasikan hal itu untuk tujuan perdamaian dunia.
Abdus Salam digelari oleh
pemerintah negerinya, Pakistan sebagai ‘Ilmuwan Pakistan’ untuk memberi
penghargaan atas jasa-jasanya, serta meraih Penghargaan Nobel Fisika pada tahun
1979.
5. Ahmed Zewail
Lahir pada tahun 1946 di Mesir, pria yang kemudian menetap di San Marino ini merupakan seorang ilmuwan sains yang memfokuskan penelitiannya pada hal-hal mengenai femtokimia, yang dapat menjelaskan keadaan suatu reaksi kimia saat melintasi femtoseconds.
Dengan penemuannya itu, Zewail berhasil mendapatkan Penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1999.
6. Naguib Mahfouz
Novelis tersohor asal Mesir ini lahir di Kairo pada tahun 1911. Ia merupakan seorang penulis yang cukup produktif meskipun beberapa dari karyanya cukup kontroversial, hingga menyebabkan dirinya sering disebut ‘sesat’ dan menjadi sasaran serangan-serangan dari berbagai pihak.
Pada
tahun 1994 Mahfouz bahkan sempat mengalami percobaan pembunuhan saat berada di
luar rumahnya. Ia memperoleh Nobel Kesusastraan pada tahun 1988.
7. Malala Yousafzai
Wanita asal Pakistan ini adalah seorang aktivis HAM yang giat menyuarakan akan hak-hak perempuan dan pendidikan.
Malala lalu dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 2014 saat usianya masih 17 tahun dan menjadi orang termuda yang pernah menerima penghargaan tersebut.
Penulis_Muhammad Hayyi
Klaim DANA kaget klik disini