Para Tokoh Muslim Hebat Penerima Penghargaan Nobel

Para Tokoh Muslim Hebat Penerima Penghargaan Nobel
Gambar. kompas.com
HIRANKA.COM - Para pemeluk agama Islam atau yang juga disebut sebagai muslim sudah bukan rahasia lagi sejak zaman dahulu memainkan peranan besar bagi perkembangan peradaban dunia. 

Sejak diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai pembawa risalah agama ini, kaum muslimin terus menyebar ke berbagai penjuru dan negeri dan memberi warna serta pengaruh yang tidak sedikit dalam perjalanan sejarah.

Pada masa modern pun, meskipun umat muslim disebut mengalami kemunduran dan kekalahan yang cukup telat dari pesaingnya, kini tanda-tanda kebangkitan tampak kembali. 

Hal ini dapat dibuktikan dengan munculnya tokoh-tokoh muslim, baik para politisi hingga ilmuwan yang menerima penghargaan bergengsi tingkat internasional di era modern: Nobel.

Berikut ini beberapa di antara para penerima Penghargaan Nobel dari tokoh-tokoh muslim yang kami rangkumkan untuk kamu, dilansir dari laman Wikipedia.com:

1. Anwar Sadat

Anwar adalah Presiden Mesir sejak tahun 1970 hingga 1981. Ia harus memimpin negerinya pada masa-masa yang sulit saat Mesir yang dianggap pemimpin bangsa-bangsa Arab saat itu harus merespon kuatnya Israel, negara Yahudi zionis kecil yang mencaplok wilayah Palestina. 

Untuk menghindari semakin lamanya konflik berdarah, ia menandatangani Perjanjian Camp David dengan Menachem Begin, Presiden Israel saat itu pada tahun 1978. Atas aksinya ini, ia dianugerahi Nobel Perdamaian dan menjadi muslim pertama yang menerima hadiah itu.

2. Yasser Arafat

Yasser Arafat adalah pemimpin politik Palestina, yang menjadi pemimpin gerakan Fatah yang lebih moderat dan kooperatif daripada gerakan perjuangan Palestina lainnya: Hamas. Yasser dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 1994 berdasarkan ‘upaya yang dilakukan untuk mewujudkan perdamaian’ di daerah yang terus bergolak itu.

3. Orhan Pamuk

Orhan Pamuk adalah seorang sastrawan produktif asal Turki yang meraih Penghargaan Nobel Kesusastraan pada tahun 2006. Ia melahirkan berbagai karya seperti ‘Snow’, ‘My Name Is Red’ dan lain sebagainya, yang diakui oleh dunia internasional. 

Meskipun begitu, di negerinya sendiri Pamuk sering dianggap sebagai pengkhianat karena dalam beberapa karyanya ia membuka hal-hal dan kesalahan di masa lalu yang di anggap tabu oleh negaranya sendiri.

4. Muhammad Abdus Salam

Abdus Salam, merupakan seorang fisikawan yang memiliki kontribusi besar dalam ilmu tentang partikel serta pengembangan teori-teori fisika. Ia juga mengembangkan proyek bom nuklir/atom serta mendedikasikan hal itu untuk tujuan perdamaian dunia. 

Abdus Salam digelari oleh pemerintah negerinya, Pakistan sebagai ‘Ilmuwan Pakistan’ untuk memberi penghargaan atas jasa-jasanya, serta meraih Penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1979.

5. Ahmed Zewail

Lahir pada tahun 1946 di Mesir, pria yang kemudian menetap di San Marino ini merupakan seorang ilmuwan sains yang memfokuskan penelitiannya pada hal-hal mengenai femtokimia, yang dapat menjelaskan keadaan suatu reaksi kimia saat melintasi femtoseconds. 

Dengan penemuannya itu, Zewail berhasil mendapatkan Penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1999.

6. Naguib Mahfouz

Novelis tersohor asal Mesir ini lahir di Kairo pada tahun 1911. Ia merupakan seorang penulis yang cukup produktif meskipun beberapa dari karyanya cukup kontroversial, hingga menyebabkan dirinya sering disebut ‘sesat’ dan menjadi sasaran serangan-serangan dari berbagai pihak. 

Pada tahun 1994 Mahfouz bahkan sempat mengalami percobaan pembunuhan saat berada di luar rumahnya. Ia memperoleh Nobel Kesusastraan pada tahun 1988.

7. Malala Yousafzai

Wanita asal Pakistan ini adalah seorang aktivis HAM yang giat menyuarakan akan hak-hak perempuan dan pendidikan. 

Malala lalu dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 2014 saat usianya masih 17 tahun dan menjadi orang termuda yang pernah menerima penghargaan tersebut. 



Penulis_Muhammad Hayyi
Klaim DANA kaget klik disini