Gambar. jatim.solopos.com |
Selain keindahan alamnya yang menakjubkan,
Kota Malang juga memiliki semboyan yang menjadi simbol keberanian dan semangat
bagi warganya.
Dalam artikel ini, kita akan mengungkap
makna dan asal usul semboyan Kota Malang yang telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari budaya dan sejarah kota ini.
Semboyan Kota Malang yang terkenal adalah
"Malang Kucecwara, Ida Adoluhung Kangjeng Nabi Muhammad SAW".
Kata-kata ini mungkin terdengar asing bagi
sebagian orang, tetapi mereka memiliki makna yang dalam dan erat kaitannya
dengan agama Islam.
"MALANG" adalah kata yang
menggambarkan keadaan atau situasi yang sulit atau penuh tantangan.
Ini menunjukkan bahwa kehidupan tidak
selalu mudah dan kita harus menghadapinya dengan keberanian dan ketabahan.
Kucecwara adalah kata yang berasal dari
bahasa Jawa Kuno yang berarti "yang harus dijaga" atau "yang
harus dilindungi".
Ini mengandung pesan bahwa Kota Malang
adalah tempat yang harus dijaga dan dilindungi oleh warganya.
Selanjutnya, "Ida Adoluhung
Kangjeng" adalah penghormatan kepada Allah yang Mahatinggi. Ini
menunjukkan rasa hormat dan pengabdian warga Kota Malang kepada Tuhan.
Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah,
disebutkan dalam semboyan ini untuk menegaskan keyakinan agama Islam yang
dianut oleh mayoritas penduduk kota.
Asal usul semboyan ini bermula dari masa
penjajahan Belanda di Indonesia. Pada saat itu, para pemimpin dan tokoh
masyarakat Kota Malang merasa perlu memiliki semboyan yang mencerminkan
semangat perlawanan dan keberanian mereka.
Semboyan ini diresmikan pada tanggal 1
Oktober 1927 oleh Raden Tumenggung Aryo Agung Wironegoro, Bupati Malang saat
itu.
Semboyan Kota Malang mencerminkan semangat
perjuangan rakyat Kota Malang dalam melawan penjajahan dan menjaga kehormatan
dan martabat mereka.
Makna yang terkandung dalam semboyan ini
telah menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya untuk tetap teguh
dalam menghadapi segala tantangan yang datang.
Selama bertahun-tahun, semboyan Kota
Malang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga.
Dalam setiap perayaan atau acara penting,
semboyan ini sering kali diucapkan dengan penuh semangat.
Hal ini menunjukkan betapa kuatnya
pengaruh semboyan ini terhadap identitas kota dan rasa kebangsaan warganya.
Tidak hanya itu, semboyan Kota Malang juga
menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung. Banyak wisatawan yang datang ke
Kota Malang tertarik untuk melihat langsung semboyan ini dan belajar tentang
maknanya.
Semboyan ini telah menjadi ikon kota yang
melekat dalam ingatan dan hati setiap orang yang mengunjungi Kota Malang.
Seiring berjalannya waktu, semboyan Kota
Malang terus menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi warganya.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi,
sosial, dan politik, semboyan ini mengingatkan warga Kota Malang untuk tetap
bersatu, berani, dan tidak pernah menyerah.
Makna dan asal usul semboyan Kota Malang
merupakan bagian yang penting dalam memahami budaya dan sejarah kota ini.
Semboyan ini bukan hanya sekadar rangkaian
kata, tetapi sebuah cerminan dari semangat dan keberanian warga Kota Malang.
Semboyan ini mengajarkan kita untuk tidak
pernah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup dan selalu menjaga kehormatan
dan martabat kita.
Dengan semboyan ini, Kota Malang terus
menjadi kota yang penuh semangat dan inspirasi bagi warganya.
Semboyan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan
dari identitas kota dan akan terus dikenang dan diwariskan kepada
generasi-generasi selanjutnya.
Penulis - Nabila Dwi Ariati
Klaim DANA kaget klik disini