Gambar. news.detik.com |
Masjid yang dinamai sebagai Masjid Raya Al-Jabbar (selaras dengan akronim dari daerah Jawa Barat: Jabar) itu telah mulai dibangun sejak tahun 2017 lalu. Masjid yang juga sering disebut sebagai Masjid Terapung Gedebage itu memiliki arsitektur yang menarik dan tidak seperti masjid-masjid pada umumnya.
Masjid ini juga dibangun di atas sebuah danau buatan yang menambah keindahan dan keasrian areal masjid.
Setelah dibukanya, masjid ini kemudian menjadi
pusat perhatian banyak wisatawan, baik masyarakat Bandung sendiri maupun
wisatawan yang datang dari luar daerah yang mengunjungi masjid ini untuk
merasakan nikmatnya beribadah atau sekedar mengambil gambar.
Berikut ini beberapa fakta menarik lainnya
yang perlu kamu tahu tentang Masjid Al-Jabbar:
1. Hasil Karya Ridwan Kamil
Masjid yang dibangun pada masa pemerintahan
Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa Barat ini, memang merupakan usulan dari
Ridwan Kamil sendiri yang kala itu menjabat sebagai Walikota Bandung. Yang
menarik, arsitektur dan rancang bangunan masjid ini merupakan hasil buah tangan
dari Ridwan Kamil sendiri.
Ridwan Kamil yang memang adalah seorang
arsitek mengaku mengambil inspirasi dari rumus matematika, terutama pada desain
bagian atap masjid yang bertingkat-tingkat. Selain Al-Jabbar, masjid lain yang
merupakan karya dari pria yang kerap disapa RK itu adalah Masjid 99 Kubah di
Makassar.
2. Dibangun Dari APBD
Sumber dana utama untuk pembangunan Masjid
Al-Jabbar ini adalah berasal dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Jawa Barat sendiri. Pada mulanya, usulan pembangunan dengan
memanfaatkan APBD ini mengundang keberatan dari banyak pihak. Ketika terjadi
wabah COVID-19, pembangunan yang sudah dimulai sejak tahun 2017 itu terpaksa
berhenti dan baru dapat dilanjutkan kembali pada tahun 2021.
Pembangunan masjid ini sendiri ditaksir
menghabiskan dana total sekitar Rp. 1 Triliun, dengan total dana yang digunakan
oleh Hutama Karya dan Adhi Karya untuk melanjutkan proses pembangunan masjid
saja mencapai Rp. 496 Miliar.
Besarnya biaya inilah yang membuat banyak
pihak tidak setuju pada awalnya, dan menyebut bahwa dana sebesar itu lebih baik
disalurkan untuk pembangunan insfrastruktur pembangunan dan lain-lain.
3. Penuh Makna dan Filosofi
Bangunan Masjid Al-Jabbar memang bukan sekedar
megah saja, namun penuh arti dan makna yang tersirat. Dari namanya, Al-Jabbar
sendiri diambil dari Asma-ul Husna atau Nama-Nama Allah yang berarti ‘Maha
Perkasa’, atau RK sendiri menyebutnya ‘Maha Juara’, selaras dengan slogan Jawa
Barat yaitu ‘Jabar Juara’, selain itu, kata ‘Al-Jabbar’ sendiri sangat mirip
dengan singkatan daerah ini, ‘Jabar’.
Di sisi bangunan, luas ukuran bangunan masjid
ini adalah 99x99 meter yang merupakan jumlah dari Asmaul Husna yang 99.
Kemudian 3 buah menara yang ada di sekelilingnya masing-masing setinggi 33
meter, melambangkan jumlah wirid yang biasa dilantunkan setelah shalat, yaitu
33 kali tasbih, 33 kali tahmid, dan 33 kali takbir.
Selain itu, masjid ini juga bukan hanya
berfungsi sebagai tempat ibadah. Selanjutnya, Al-Jabbar akan dilengkapi dengan
berbagai fasilitas pendukung kegiatan masyarakat seperti ruang seminar, ruang
belajar, penginapan serta museum sejarah islam dan tarikh Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Penulis_Muhammad Hayyi
Klaim DANA kaget klik disini