Lagi-Lagi! AWBG 2023 Batal Digelar di Bali!

Lagi-Lagi! AWBG 2023 Batal Digelar di Bali!
Gambar. balipost.com
HIRANKA.COM - Beberapa bulan lalu, publik sempat heboh dengan batalnya gelaran Piala Dunia FIFA U=20 yang akan digelar di Indonesia, hal itu menyebabkan kekecewaan sebagian masyarakat dan mereka menyebut bahwa sebab utama dari batalnya hal itu adalah penolakan yang disampaikan beberapa pihak termasuk Gubernur Bali, I Wayan Koster akibat keikutsertaan Israel sebagai peserta.

Namun, kekecewaan itu sempat sedikit terhibur dengan kabar akan dilaksanakanya ajang internasional lain, kali ini datang dari Asosiasi Komite-Komite Olimpiade Negara (ANOC) yang menyebut akan menggelar event bergengsi World Beach Games (WBG) 2023 di Bali. Hal lain, belakangan ini pula FIFA resmi memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.

Saat berkembang kabar bahwa ANOC WBG yang akan dilaksanakan pada Agustus 2023 mendatang juga akan diikuti oleh kontingen dari Israel, publik kembali mempertanyakan bagaimana sikap pihak-pihak yang dulu menolak kontingen Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20. Bagaimanapun, Gubernur Bali dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo menegaskan bahwa mereka akan tetap melaksanakan ajang itu tentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Satu bulan menjelang pelaksanaan ANOC WBG 2023 di Bali, kabar mengejutkan datang. ANOC mengumumkan bahwa Indonesia, atau Bali pada khususnya mundur sebagai tuan rumah WBG 2023 mendatang. Hal ini tertulis pada sebuah pernyataan di laman resmi ANOC WBG. Keputusan ini membuat masyarakat kembali bertanya-tanya, apa gerangan yang membuat Indonesia kembali batal menggelar gelaran olahraga internasional.

Yang lebih mengherankan lagi, berdasarkan keterangan yang ditulis oleh ANOC di laman resminya, alasan utama pengunduran diri Indonesia dari posisi tuan rumah WBG 2023 adalah karena anggaran yang diharapkan untuk penyelenggaraan acara tersebut tidak kunjung turun dari pihak pemerintah pusat padahal waktu sudah sangat sempit.

“LOC (panitia penyelenggara lokal di Bali) menjelaskan bahwa keputusan penarikan diri dari komitmen itu adalah akibat anggaran tidak kunjung dikeluarkan oleh pemerintah di negara yang bersangkutan sementara waktu persiapan sudah tidak ada lagi,” tulisnya.

“ANOC sendiri mereasa kecewa dengan keputusan tersebut sebab para atlet dari ratusan asosiasi olimpiade negara-negara yang sudah memenuhi syarat untuk ikut serta harus membatalkan partisipasinya dalam ajang ini,” lanjut pihak ANOC dalam keterangan tertulis itu.

Lebih jauh lagi, ANOC akhirnya terpaksa untuk membatalkan WBG 2023 dan memilih tidak untuk tidak melaksanakannya tahun ini. Ini mengingat waktu yang sudah demikian sempit dan tidak cukup untuk persiapan seandainya ditunjuk tuan rumah baru sekalipun. Adapun tanggal dan lokasi pelaksanaan WBG edisi selanjutnya akan segara diputuskan dalam rapat Komite Dewan ANOC.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari sendiri belum menyampaikan respon apapun terkait pembatalan WBG 2023 di Bali ini. Memang sebelumnya, Okto sempat memberikan pernyataan bahwa masalah anggaran merupakan salah satu hal yang harus diselesaikan jika ingin WBG 2023 tetap dilaksanakan. Pihaknya pun menyebut bahwa mereka sudah menghubungi Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, bahkan menyatakan akan menemui langsung Presiden Joko Widodo untuk membicarakan masalah ini.

Dilansir dari CNN Indonesia, pihak pemerintah membantah bahwa alasan finansial dan telatnya anggaran menjadi sebab batalnya pelaksanaan ANOC WBG 2023 di Bali. Menpora Dito menegaskan bahwa pemerintah selalu siap untuk membantu masalah anggaran dan finansial. Ia menyebut bahwa kesiapan pemerintah untuk membantu dapat dilihat dari sejak tahap persiapan kontingen di setiap event dan kejuaraan hingga nanti hadiah tambahan untuk atlet yang berprestasi.



Penulis_Muhammad Hayyi