Gambar. harianhaluan.com |
Indonesia mendapat kehormatan tersebut setelah
dipilih oleh FIFA pada tanggal 23 Juni lalu, setelah tuan rumah yang telah
ditunjuk sebelumnya, Peru, mengundurkan diri dari posisi tuan rumah dengan
alasan tidak mampu untuk menyelenggarakan agenda tersebut.
Hal ini menjadi sebuah keistimewaan bagi
Indonesia, sebab selain akan menjadi partisipasi pertama bagi Indonesia di
Piala Dunia U-17 yang sudah diadakan sejak 1985 lalu, Indonesia juga menjadi
negara dari Asia Tenggara yang pertama kali menjadi tuan rumah gelaran internasional
ini. Piala Dunia U-17 yang akan diadakan di Indonesia akan menjadi edisi ke-19
dari ajang tersebut.
Dalam Piala Dunia U-17 yang akan
diselenggarakan mulai 10 November hingga 2 Desember nanti, Indonesia akan
menjadi wakil dari Asia bersama Jepang, Korea Selatan, Iran dan Uzbekistan.
Pada ajang tersebut, ada 24 negara yang akan ikut berpartisipasi dan
memperebutkan gelar juara. Dan yang pasti, tidak ada nama Israel dalam daftar
lengkap negara peserta itu. Hal ini hampir dapat memastikan bahwa penyelenggaraan
Piala Dunia U-17 kemungkinan besar tidak akan menghadapi rintangan.
Selanjutnya, hal yang menjadi perhatian publik
adalah stadion atau venue yang akan digunakan dalam penyelenggaraan Piala Dunia
U-17 nanti. Berdasarkan keterangan dari Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh
Indonesia (PSSI), Erick Thohir, ia menyebut bahwa FIFA akan melaksanakan
beberapa tahap sebelum dapat memastikan stadion mana saja yang akan digunakan
sejak 10 November mendatang.
“Sebelumnya, dari pihak FIFA yang akan
melakukan pemeriksaan dan pengecekan, stadion mana saja yang sudah memenuhi
standar dan sesuai, kita tunggu saja bagaimana,” ujar pria yang juga menjabat
sebagai Menteri BUMN itu.
Di banyak pihak, muncul keinginan untuk
menggunakan Jakarta Internasional Stadium (JIS) sebagai salah satu venue Piala
Dunia U-17. Stadion yang memiliki arsitektur menarik dan disebut sudah
berstandar internasional itu memang hingga kini jarang digunakan sebagai arena
pertandingan sepakbola, bahkan di tingkat nasional sekalipun.
Sebagian pihak lalu mengklaim hal ini adalah
salah satu dampak politik, sebab sudah maklum bahwa JIS didirikan pada masa
pemerintahan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan merupakan salah
satu realisasi janji politiknya.
Erick sendiri ketika ditanya masalah ini
merasa heran, sebab menurutnya stadion di Indonesia ini sudah banyak sekali
yang berstandar FIFA dan terbukti telah menggelar berbagai even internasional,
sehingga kenapa harus JIS yang menjadi bahan perbincangan publik setiap kali
ada event yang akan digelar.
“Kenapa JIS saja yang terus dibahas, kan kita
punya banyak lapangan. Ini kebetulan karena ramai terus saja,” selorohnya.
“Pemerintah ini akan merenovasi sekitar 22
stadion di berbagai tempat. Kita jangan terfokus pada beberapa saja,” lanjut Erick.
Adapun menurut Menteri Pemuda dan Olahraga,
Dito Ariotedjo, JIS memang bisa menjadi opsi venue penyelenggaraan Piala Dunia
U-17, tapi harus dilakukan beberapa perbaikan.
“JIS ini memang bagus sekali, saat masuk saja
rasanya sudah seperti masuk stadion di Eropa sana. Tapi memang ada beberapa
catatan yang harus tetap kita penuhi jika ingin JIS bisa dipakai dan memenuhi
standar,” kata Dito.
“Ya ini kan sedang ramai dan ada berbagai
pendapat berbeda. Intinya bukan hanya JIS, lebih dari 20 stadion akan kita
evaluasi dan perbaiki,” lanjut pria itu.
Penulis_Muhammad Hayyi
Klaim DANA kaget klik disini