Gambar. freepik.com |
Diperkirakan bahwa negara ini akan
membutuhkan sekitar 9 juta tenaga kerja digital untuk memenuhi kebutuhan
industri yang terus berkembang.
Oleh karena itu, penting bagi pelaku
industri untuk mempersiapkan diri dengan langkah-langkah yang tepat guna
menghadapi kebutuhan tenaga kerja digital yang besar tersebut.
Salah satu langkah awal yang perlu
dilakukan adalah memperkuat pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi dan
digital.
Pendidikan yang relevan dan berkualitas
akan menjadi pondasi yang kuat untuk mencetak talenta digital yang kompeten.
Pelaku industri perlu berkolaborasi dengan
lembaga pendidikan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
industri dan memperluas akses pendidikan di bidang teknologi informasi.
Selain itu, penting juga untuk
meningkatkan investasi dalam riset dan pengembangan teknologi di dalam negeri.
Pelaku industri perlu bekerja sama dengan
pemerintah dan universitas dalam mendukung penelitian dan pengembangan
teknologi yang inovatif.
Hal ini akan memperkuat daya saing
industri dalam menghadapi era digitalisasi yang semakin kompleks.
Selanjutnya, pelaku industri perlu
melibatkan diri dalam program pelatihan dan pengembangan keterampilan digital
bagi tenaga kerja yang ada.
Program-program ini dapat mencakup
pelatihan dalam pemrograman, analisis data, kecerdasan buatan, keamanan siber,
dan lain sebagainya.
Dengan meningkatkan keterampilan digital
karyawan yang sudah ada, pelaku industri dapat mengisi celah kebutuhan tenaga
kerja digital sambil meningkatkan produktivitas dan efisiensi di perusahaan
mereka.
Selain itu, pelaku industri juga perlu
memperkuat kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan swasta.
Melalui kemitraan ini, pelaku industri
dapat memberikan masukan yang lebih langsung mengenai kebutuhan industri kepada
lembaga-lembaga tersebut.
Selain itu, pelaku industri dapat
memfasilitasi magang, program pertukaran siswa, atau kerja sama proyek dengan
lembaga-lembaga ini guna membantu melatih dan mempersiapkan para calon tenaga
kerja digital.
Tidak hanya itu, penting juga untuk
menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi industri digital.
pelaku industri perlu berkolaborasi dengan
pemerintah dalam menciptakan regulasi yang mendukung perkembangan industri
digital dan meminimalkan hambatan birokrasi.
Selain itu, investasi dalam infrastruktur
digital yang canggih, seperti jaringan internet yang cepat dan terjangkau, juga
akan membantu mempercepat pertumbuhan industri digital di Indonesia.
Tak kalah pentingnya adalah memperkuat
ekosistem startup dan inovasi teknologi di Indonesia. Pelaku industri perlu
mendukung dan memberikan peluang bagi para startup untuk berkembang. Ini dapat
dilakukan melalui pendanaan, mentoring, atau akses ke pasar yang lebih luas.
Dengan mendukung startup lokal, pelaku
industri dapat memanfaatkan potensi inovasi yang ada di Indonesia dan menciptakan
lapangan kerja baru dalam bidang digital.
Terakhir, pelaku industri perlu
memprioritaskan pengembangan budaya kerja yang inklusif dan beragam. Dalam era
digital, keragaman dan inklusivitas adalah kunci untuk menciptakan inovasi yang
lebih baik.
Pelaku industri perlu memastikan bahwa
semua individu, tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka, memiliki
kesempatan yang sama untuk berkembang dalam industri digital.
Dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi
kebutuhan 9 juta tenaga kerja digital pada tahun 2030, pelaku industri perlu
mengambil tindakan yang proaktif dan kolaboratif.
Melalui pendidikan yang kuat, investasi
dalam riset dan pengembangan, pelatihan keterampilan digital, kerjasama dengan
lembaga pendidikan dan pelatihan, penciptaan lingkungan bisnis yang kondusif
Serta dukungan terhadap ekosistem startup,
dan pengembangan budaya kerja yang inklusif, Indonesia dapat menghadapi masa
depan digital dengan percaya diri dan sukses.
Penulis - Nabila Dwi Ariati
Klaim DANA kaget klik disini