Gambar. freepik.com |
Kelelahan mental dapat
timbul ketika pikiran kita terbebani oleh rangsangan berlebihan atau ketika
kita terus-menerus terlibat dalam aktivitas yang membutuhkan ketekunan tanpa
adanya waktu istirahat.
Kondisi ini juga bisa
timbul ketika kita harus menghadapi banyak masalah atau mengalami tingkat stres
yang tinggi.
Selain itu, kelelahan
mental yang berkelanjutan dapat mengurangi kemampuan kita dalam mengatur emosi,
memecahkan masalah, dan berpikir.
Pada akhirnya, hal ini dapat menyulitkan kita dalam menjalani kegiatan sehari-hari dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Tanda-tanda kelelahan mental
Tanda-tanda kelelahan mental dapat terlihat dari perubahan perilaku atau rutinitas seseorang. Ada beberapa ciri-ciri kelelahan mental yang perlu diwaspadai, di antaranya:
Mudah tersulut emosi
Kelelahan mental dapat
memengaruhi kinerja kemampuan Anda dalam pengambilan keputusan, fokus, dan daya
ingat.
Saat tubuh dan otak
sedang letih, mungkin lebih sulit untuk menyelesaikan tugas yang dihadapi serta
rentan mengalami kebingungan dan lupa.
Kondisi ini juga
meningkatkan risiko timbulnya rasa cemas atau depresi karena merasa terlalu
lelah bahkan untuk aktivitas yang biasanya dinikmati.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mental dengan istirahat cukup, rutin berolahraga dan mengelola stres secara baik.
Motivasi kerja dan kinerja menjadi menurun
Setiap orang memang dapat
mengalami fluktuasi produktivitasnya. Kelelahan mental pada seseorang dapat
memiliki konsekuensi negatif terhadap kinerja dan motivasi kerjanya.
Kelelahan mental
seringkali mengakibatkan kesulitan dalam memfokuskan perhatian dan konsentrasi
pada tugas-tugas yang penting.
Akibatnya, penyelesaian pekerjaan menjadi sulit dilakukan dengan tepat waktu, bahkan untuk tugas-tugas yang sebenarnya cukup sederhana.
Kesulitan untuk tidur
Kekurangan tidur bisa
berdampak pada penurunan konsentrasi, produktivitas, dan kejelasan pikiran,
serta meningkatkan risiko gangguan mood seperti kecemasan dan depresi.
Otak yang lelah memerlukan istirahat tidur
untuk memulihkan fungsi kognitif yang optimal. Namun, beban kerja kognitif yang
tinggi dapat mengganggu tidur karena pikiran yang terus menerus memikirkan
tugas yang belum selesai.
Oleh karena itu,
mengelola stres dan mencari waktu untuk relaksasi sangat penting agar tidur
tidak terganggu.
Membangun rutinitas tidur
konsisten dan menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan
dapat membantu.
Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik Anda, sehingga tidak boleh diabaikan.
Ketakutan yang tidak proporsional atau kekhawatiran berlebihan
Jika kelelahan mental
terjadi secara berkelanjutan, dapat mengganggu fungsi saraf parasimpatik yang
ada dalam tubuh.
Kondisi stres yang
terus-menerus menyebabkan sistem parasimpatik tidak beroperasi dengan baik
sehingga keseimbangan emosional menjadi terganggu dan muncul ketidakseimbangan
pada diri seseorang.
Hal ini dapat dikenali
dari adanya rasa cemas yang menetap sebagai tanda bahwa sesuatu tidak benar
dalam diri kita.
Selain itu, kelelahan
mental jangka panjang juga memiliki risiko memicu serangan panik berulang dan
tingkat kecemasan yang meningkat secara signifikan.
Biasanya gejala ini
berkaitan dengan episode depresi yang lebih parah serta mengganggu aktivitas
sehari-hari.
Oleh karena itu, penting
bagi kita untuk merespon dan menangani kelelahan mental dengan cara-cara yang
efektif agar tetap menjaga kesehatan mental kita tetap prima.
Apabila Anda merasakan
tanda-tanda kelelahan mental yang telah disebutkan, sebaiknya memberikan jeda
pada rutinitas yang biasa dilakukan.
Jika gejala tersebut
terasa mengganggu, segera cari bantuan dari tenaga kesehatan mental profesional
seperti psikolog.
Penulis - Nabila Dwi
Ariati
Klaim DANA kaget klik disini