Gambar. oretzz.com |
Kondisi ini dapat menjadi sangat berbahaya,
bahkan dapat mengancam nyawa jika tidak segera diatasi.
Untuk lebih memahami anhidrosis, penting untuk mengetahui definisi, faktor penyebabnya, tanda-tandanya, dan bagaimana solusi untuk mengatasinya. Semua hal tersebut akan dijelaskan secara detail di bawah ini.
Definisi Anhidrosis
Menurut laporan dari Cleveland Clinic,
anhidrosis merupakan suatu kondisi yang dimana tubuh tidak mampu memproduksi
keringat di area tertentu atau seluruh tubuh.
Meskipun keringat berfungsi untuk menurunkan suhu tubuh, jika kondisi tersebut terjadi maka suhu pada tubuh akan tetap tinggi dan dapat membahayakan, bahkan mengakibatkan kematian.
Faktor Penyebab Anhidrosis
Menurut informasi dari Cleveland Clinic,
anhidrosis terjadi akibat tidak berfungsinya kelenjar keringat secara normal.
Meskipun ada orang yang menderita kondisi
ini sejak lahir, namun beberapa penyebab umum anhidrosis meliputi:
Mengalami masalah pada kulit akibat luka bakar, radioterapi, atau psoriasis yang menyebabkan penyumbatan pori-pori.
- Mengalami gangguan pada kelenjar keringat setelah menjalani operasi, mengalami trauma, atau karena bekas luka.
- Mengalami kerusakan saraf karena diabetes, kecanduan alkohol, atau sindrom Guillain-Barre.
- Menderita penyakit Fabry yang merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi.
- Mengalami gangguan pada jaringan ikat, seperti sklerosis sistemik, sindrom Sjogren atau lupus.
- Mengalami gangguan neuropati atau kerusakan saraf.
- Menderita gangguan pada sistem saraf pusat, termasuk penyakit Parkinson dan stroke.
- Mengalami kekurangan cairan tubuh yang parah.
Beberapa jenis obat seperti antidepresan, antihistamin, serta antiepileptik dapat mengganggu kerja kelenjar keringat, selain beberapa kondisi kesehatan tertentu.
Tanda-tanda Anhidrosis
Anhidrosis yang merupakan kondisi
ketidakmampuan tubuh untuk mengeluarkan keringat, dapat terjadi secara
keseluruhan pada tubuh atau hanya di beberapa bagian tertentu.
Beberapa tanda-tanda atau gejala umum dari anhidrosis yang dilaporkan oleh Medical News Today meliputi:
- Terjadi pengurangan atau bahkan tidak ada produksi keringat sama sekali saat tubuh terpapar udara panas atau sedang melakukan aktivitas berat
- Timbul kelelahan dan juga pusing
- Terlihat kulit wajah memerah atau mengalami flushing
- Mengalami peningkatan sensitivitas terhadap suhu, namun tubuh tidak mampu mendinginkan suhunya.
Orang yang mengalami anhidrosis di beberapa bagian tubuh akan memproduksi keringat berlebih di area lainnya guna menurunkan suhu tubuh, sehingga bagian tersebut menjadi lebih basah dibandingkan dengan yang lain.
Namun, jika kondisi ini terjadi pada
seluruh tubuh maka penderitanya memiliki risiko besar untuk mengalami kelelahan
fisik.
Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa menyebabkan heat exhaustion, heat cramp, atau bahkan heat stroke yang dapat membahayakan nyawa.
Solusi Mengatasi Anhidrosis
Cleveland Clinic menyatakan bahwa
anhidrosis yang diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu umumnya dapat
diperbaiki dengan menghentikan penggunaan obat tersebut atau menggantinya dengan
jenis obat lain.
Namun, ketika kondisi ini dipicu oleh
suatu penyakit, pengobatan yang fokus pada mengatasi penyebabnya diperlukan.
Selain itu, menghindari situasi yang memicu produksi keringat dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi anhidrosis, seperti yang disebutkan oleh Medical News Today, antara lain:
- Memakai pakaian yang memiliki warna cerah dan juga longgar
- Mengelak dari sinar matahari dengan berada di ruangan ber-AC atau berlindung di tempat teduh
- Berendam atau mandi menggunakan air yang dingin
- Meminum air putih ataupun minuman elektrolit lain untuk mencegah tubuh dari kekurangan cairan atau dehidrasi
- Menghindari kegiatan yang terlalu berat, termasuk olahraga
- Selalu membawa botol air putih untuk mencegah dehidrasi atau untuk menuangkan air ke tubuh saat suhu tubuh meningkat.
Mengetahui definisi anhidrosis sangatlah penting karena apabila tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa menjadi berbahaya.
Selain melakukan tindakan preventif yang
diperlukan, disarankan untuk segera mencari pertolongan medis ketika tubuh
mengalami gejala seperti kehilangan kemampuan berkeringat atau peningkatan suhu
tubuh yang ekstrim.
Penulis - Nabila Dwi Ariati