Gambar. freepik.com |
Inilah yang mendorong banyak orang untuk obsesif
mencari cara cepat menghilangkan jerawat, bahkan mencoba berbagai tips yang
belum terbukti kebenarannya di media sosial.
Jerawat merupakan masalah yang mengganggu
dan dapat merusak penampilan. Dampaknya, kepercayaan diri dapat terpengaruh.
Kondisi ini mendorong banyak orang untuk
menjadi obsesif dalam mencari cara cepat menghilangkan jerawat, bahkan mencoba
berbagai tips yang belum terbukti kebenarannya di media sosial.
Penting untuk diingat bahwa setiap
individu memiliki jenis kulit yang berbeda, sehingga apa yang berhasil bagi
satu orang belum tentu berlaku untuk orang lain.
Disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter kulit atau profesional kesehatan yang mampu memberikan penanganan yang
sesuai dan spesifik sesuai dengan kondisi kulit individu.
Namun, jika kita mencoba membasmi jerawat
dengan cara yang belum terbukti efektivitasnya, bisa saja kondisi kulit kita
justru semakin memburuk.
Karena itulah, penting untuk kita
mengetahui hal apa saja yang sebaiknya tidak dilakukan saat kulit sedang berjerawat.
Pertama, sebaiknya tidak mengoleskan pasta
gigi ke jerawat. Meskipun pasta gigi modern mengandung beberapa bahan seperti
alkohol atau baking soda yang dapat membantu mengeringkan jerawat.
Produk ini juga mengandung bahan-bahan
yang seharusnya tidak diaplikasikan pada wajah. Dokter kulit dari Cleveland
Clinic, Dr. Shilpi Khetarpal, mengingatkan bahwa penggunaan pasta gigi untuk
mengobati jerawat berpotensi mengiritasi kulit.
Kedua, tidak disarankan mengaplikasikan
aspirin bubuk ke jerawat. Beberapa orang mungkin percaya bahwa menghancurkan
aspirin, mencampurnya dengan sedikit air, dan menepuk-nepukkannya ke jerawat
adalah solusi yang tepat.
Memang, bahan aktif dalam aspirin, yaitu
asam asetilsalisilat, mirip dengan asam salisilat yang umum digunakan dalam
obat jerawat.
Tetapi, menurut pedoman dari pengobatan
jerawat yang diterbitkan di Journal of American Academy of Dermatology, bukti
klinis menunjukkan bahwa kandungan asam asetilsalisilat terbukti mampu untuk
mengobati jerawat belum meradang.
Dr. Khetarpal mengatakan bahwa banyak
dokter kulit menemukan bahwa aspirin hanya mengeringkan kulit tanpa memberikan
banyak manfaat.
Kemudian, hindari menggunakan astringen
yang keras seperti alkohol atau witch hazel. Meskipun terlihat menarik untuk
mengatasi jerawat, mengeringkan kulit dengan astringen tersebut sebenarnya
tidak disarankan.
Produk-produk ini hanya akan membuat kulit
semakin teriritasi, yang pada akhirnya akan memperburuk jerawat. Sebaiknya,
pilihlah toner yang memiliki efek menenangkan.
Selanjutnya, sebaiknya kita menghindari
penggunaan "obat rumahan" tertentu. Mengobati jerawat dengan pasta
gigi bukanlah satu-satunya tips buruk yang dapat ditemukan di internet.
Beberapa bahan seperti cuka sari apel,
hidrogen peroksida, jus lemon, pembersih kaca, spiritus, dan madu seharusnya
tidak diaplikasikan pada wajah.
Meskipun banyak yang menyarankan
penggunaannya di internet, Dr. Khetarpal menyarankan untuk tidak mencoba tren
tersebut.
Manipulasi jerawat dengan bahan-bahan ini
dapat menyebabkan peradangan yang lebih parah dan meningkatkan risiko jaringan
parut.
Selain itu, tangan yang kotor juga dapat
memperburuk kondisi jerawat dengan memasukkan lebih banyak bakteri.
Dr. Khetarpal menekankan bahwa sebaiknya
kita membiarkan jerawat sembuh dengan sendirinya setelah mengobatinya dengan
benzoil peroksida.
Memakai makeup untuk menutupinya bukanlah
masalah, tetapi harus dihindari memukul, mengorek, atau memencet jerawat.
Dalam kesimpulannya, penting untuk tidak
mengandalkan tips yang belum terbukti kebenarannya dan menggunakan produk atau
metode yang telah teruji efektif dalam mengobati jerawat.
Konsultasikanlah dengan dokter kulit atau
profesional kesehatan yang dapat memberikan saran yang tepat untuk perawatan
kulit berjerawat.
Penulis - Nabila Dwi Ariati
Klaim DANA kaget klik disini