Realisasikan Konser yang Ramah Lingkungan, Inilah Cara yang Diterapkan Boyband Coldplay

Realisasikan Konser yang Ramah Lingkungan, Inilah Cara yang Diterapkan Boyband Coldplay
Gambar. id.wikipedia.org
HIRANKA.COM - Coldplay telah mengumumkan jadwal konser mereka di Jakarta yang akan berlangsung pada tanggal 15 November 2023 di SUGBK atau Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Acara konser boyband Coldplay yang akan diadakan di Jakarta adalah bagian dari tur dunia mereka yang dikenal sebagai Music of the Spheres World Tour 2023.

Pada tour keliling dunia ini, boyband Coldplay akan merealisasikan konsep yang ramah terhadap lingkungan dengan menggunakan fokus konsep pada inklusivitas serta keberlanjutan.

Konsep inklusifitas

Menurut laporan di situs web Coldplay, konsep inklusifitas yang mereka terapkan bertujuan untuk membuat konser mereka dapat dihadiri oleh semua orang tanpa terkecuali.

Dengan demikian, Coldplay berkomitmen untuk memberikan pengalaman konser yang memperhatikan kebutuhan dan kepentingan semua penonton tanpa membedakan latar belakang atau keadaan sosial mereka.

Dalam setiap konser, Coldplay menyediakan penerjemah bahasa isyarat lokal dan peralatan untuk penonton yang tuli atau sulit mendengar. Coldplay juga menawarkan tas sensori dan stasiun perlindungan sensori portabel untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang menderita gangguan sensori.

Dengan demikian, mereka berupaya untuk memberikan pengalaman konser yang nyaman dan menyenangkan bagi semua orang, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Selain itu, mereka juga menawarkan tur sentuh sebelum konser dimulai bagi tamu yang buta atau rabun.

Konsep keberlanjutan

Untuk memastikan keberlanjutan tur dunianya, termasuk di Jakarta, Coldplay ingin menggunakan teknologi hijau dan ramah lingkungan. Beberapa tindakan yang akan dilakukan oleh Coldplay untuk menjalankan konser yang ramah lingkungan.

Mengurangi emisi karbon dioksida

Tindakan yang akan dilakukan oleh boyband Coldplay adalah mengurangi emisi karbon dioksida lebih dari 50 persen dibandingkan tur sebelumnya pada 2016 sampai 2017, serta berkolaborasi bersama mitra untuk mengurangi dampak dan emisi sebanyak mungkin.

Menggunakan energi terbarukan

Coldplay berencana untuk memasang panel surya pada setiap lokasi konsernya yang ditempatkan pada berbagai tempat seperti di belakang panggung, di sekitar stadion, dan mungkin di luar area konser.

Mereka berkolaborasi dengan mitra mereka yang menyediakan panel surya yang dihasilkan dari bahan baku terbarukan seperti limbah dan residu seperti minyak goreng bekas.

Dalam tur mereka, Coldplay menggunakan energi surya sebagai bahan bakar untuk generator dan truk transportasi mereka. Mereka juga membawa baterai yang dapat diisi ulang, yang akan menampung energi listrik dari sumber energi terbarukan yang mereka dukung.

Selain itu, mereka akan memasang lantai kinetik dan sepeda listrik di beberapa tempat di sekitar lokasi konser agar para penggemar yang menari atau mengayuh sepeda di area tersebut dapat menjadi sumber energi listrik yang dapat dimanfaatkan. Seluruh inisiatif ini dilakukan dalam rangka mendukung penggunaan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.

Meningkatkan penggunaan efisiensi air

Dalam tur Music of the Spheres World Tour 2023, Coldplay berupaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air. Dalam daftar permintaannya, Coldplay meminta promotor untuk memasang peralatan aerator, toilet dengan sistem pembilasan rendah, dan mengurangi tekanan air untuk mengurangi pemborosan air.

Selain itu, stasiun pengisian ulang air akan disediakan untuk para penggemar semaksimal mungkin. Para penggemar juga diimbau untuk membawa botol minum sendiri yang dapat digunakan berulang kali di setiap lokasi yang memungkinkan.

Menggunakan penerbangan komersial

Dalam tur dunia mereka kali ini, Coldplay berkomitmen untuk menggunakan penerbangan komersial sebanyak mungkin. Namun, di beberapa tempat, mereka masih membutuhkan penerbangan carter untuk mengangkut personel, kru, dan peralatan.

Untuk semua jenis penerbangan, baik komersial maupun carter, Coldplay akan membayar ekstra untuk menggunakan atau menyediakan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF). Mereka juga akan berusaha sebisa mungkin untuk menggunakan kendaraan listrik atau kendaraan berbahan bakar biofuel untuk transportasi darat.



Penulis – Nabila Dwi Ariati