HIRANKA.COM - Upaya Kemendikbud Ristek
untuk memajukan dunia pendidikan dengan mengadaptasi teknologi digital mendapat
tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk kepala sekolah, tenaga
pengajar, dosen, dan pemangku kepentingan lainnya.Gambar. freepik.com
Mereka melihat bahwa
penggunaan platform digital telah meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar dan memudahkan administrasi sehingga lebih dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini tercermin dalam hasil riset Segara Research
Institute yang dirilis pada Jumat, 12 Mei 2023.
Segara Institute, sebuah
lembaga penelitian, melakukan survei daring terhadap 3.725 responden yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Sejumlah 1.521 responden
di antaranya adalah kepala sekolah, 328 responden dengan profesi dosen, 1.591 responden dengan profesi guru, dan 285 responden
sebagai mitra kerja lainnya yang terlibat dalam ekosistem pendidikan.
Responden tersebut
tersebar merata di Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Kalimantan, Maluku,
Nusa Tenggara, sampai Papua.
Menurut Direktur
Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah, survei ini melibatkan responden
dari berbagai wilayah untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
Namun, ia menyadari bahwa
tidak semua daerah memiliki kualitas yang sama dalam penerapan teknologi,
seperti faktor jaringan internet atau tingkat penerimaan masyarakat akan
teknologi tersebut.
Penjelasan yang
disampaikan oleh Piter bahwa tujuan dari survei ini ialah untuk mengidentifikasi
berbagai macam isu yang berkaitan dengan adopsi teknologi digital dalam sektor
pendidikan.
Hal ini mencakup sikap
serta penerimaan pengguna aplikasi terhadap perkembangan teknologi, pengalaman
pengguna dalam memanfaatkan platform digital Kemendikbud Ristek, dan seberapa
besar manfaatnya bagi individu dan institusi.
Ini bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan teknologi digital
dalam pendidikan.
Piter telah melakukan
survei terhadap beberapa aplikasi dan platform digital, yaitu PMM atau Platform
Merdeka Mengajar, SIPLah atau Sistem Informasi Pengadaan Sekolah , ARKAS atau
Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah, Rapor Pendidikan, Akun
Belajar.id, dan Kedaireka.
Dalam survei tersebut,
Piter menggunakan skala likert 10 (dari 1 sangat tidak setuju sampai dengan 10
sangat setuju) dan menemukan bahwa kepala sekolah, dosen, guru, dan
mitra/industri dalam dunia pendidikan sangat menyambut baik kehadiran aplikasi
dan platform digital Kemendikbud Ristek.
Menurut Piter, respon
positif terhadap kemajuan teknologi dan digitalisasi di dunia pendidikan
tergantung pada tingkat penerimaan individu seperti kepala sekolah, guru,
dosen, dan mitra/industri terhadap kemajuan tersebut.
Tingkat dari penerimaan
ini mencerminkan sejauh mana seseorang mengikuti dan menyesuaikan diri dengan
kemajuan teknologi dan digitalisasi. Namun, data survei menunjukkan bahwa tidak
semua partisipan telah memanfaatkan aplikasi dan platform digital Kemendikbud
Ristek.
Aplikasi/platform digital
ARKAS menjadi yang paling banyak digunakan dengan 97 persen dari 1.521 sekolah
yang menjadi responden telah menggunakannya dalam perencanaan kegiatan dan
anggaran sekolah.
Pada waktu itu, SIPLah
merupakan aplikasi/platform digital yang memiliki tingkat pemanfaatan paling
rendah, dimana hanya 1.080 sekolah dari total 1.521 sekolah yang menjadi
responden (sekitar 71 persen) yang menggunakan aplikasi tersebut.
Menurut Piter, rendahnya
penggunaan SIPLah serta aplikasi/platform digital lainnya disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti kendala akses internet dan listrik di daerah yang
kurang mendukung.
Selain itu kebutuhan
sekolah dan guru yang belum tercukupi melalui aplikasi/platform digital
tersebut, adanya sistem internal sekolah yang sudah terbentuk, serta kurangnya
sosialisasi dan bimbingan teknis secara langsung.
Lebih jauh, survei ini
menggali kualitas dan kemudahan teknologi aplikasi dan platform digital
Kemendikbudristek dari 4 aspek, yaitu user friendly, user interface, fitur, dan
integrasi antar aplikasi.
Biasanya, keempat faktor
tersebut menjadi faktor kunci yang menentukan apakah pengguna menyukai atau
tidak suka terhadap suatu aplikasi atau platform digital.
Piter berpendapat bahwa
sebuah aplikasi/platform digital dianggap efektif ketika pengguna merasakan
manfaat dari kehadirannya, yang sejalan dengan tujuan dibangunnya
aplikasi/platform tersebut.
Setiap aplikasi/platform
digital memiliki tujuan khusus untuk mempermudah pengguna dalam menyelesaikan
pekerjaan, memberikan solusi atas permasalahan, dan meningkatkan nilai
pengguna.
Namun, meskipun ada
kendala-kendala yang dihadapi, hal tersebut dapat dijadikan masukan dan
evaluasi untuk pengembangan teknologi aplikasi dan platform digital Kemendikbud
Ristek.
Selain itu, pengguna juga
memberikan masukan untuk menambah fitur dan isi, meningkatkan tingkat kemudahan
penggunaan dan mengupdate user interface. Banyak pengguna juga berharap
aplikasi/platform digital ini dapat dikembangkan menjadi mobile-based.
Penulis - Nabila Dwi
Ariati