Mirip Tapi Tak Sama! Inilah Perbedaan Antara Asma dan Pneumonia

Mirip Tapi Tak Sama! Inilah Perbedaan Antara Asma dan Pneumonia
Gambar. freepik.com
HIRANKA.COM - Asma dan pneumonia ialah dua dari kondisi medis yang memiliki perbedaan. Penyakit yang sama-sama mempengaruhi paru-paru kita adalah Asma dan pneumonia. Kedua penyakit tersebut memiliki gejala yang serupa, sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam membedakannya.

Dalam beberapa kasus, asma dan pneumonia dapat terjadi bersamaan atau menjadi faktor risiko satu sama lain. Orang dengan asma yang parah dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan pneumonia, terutama jika mereka mengalami serangan asma yang sering dan berat.

Namun, asma dan pneumonia adalah kondisi medis yang berbeda dengan penyebab dan gejala yang unik.

Untuk mengetahui perbedaan antara kedua penyakit tersebut, dapat disimak melalui artikel yang tersedia di bawah ini.

Perbedaan asma dan pneumonia dalam arti dan karakteristik

Asma dan pneumonia adalah dua jenis penyakit yang berbeda dalam hal arti dan karakteristiknya. Asma merupakan sebuah penyakit yang bersifat kronis dan ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran udara secara periodik.

Penyakit tersebut dapat berpengaruh pada bronkus yang utama, yaitu pada dua tabung yang memiliki cabang dari batang tenggorokan atau trakea. Namun, meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, gejala asma dapat dikelola untuk mencegah bahaya bagi penderitanya.

Sementara itu, pneumonia adalah sebuah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara dan penumpukan cairan di dalamnya. Dalam hal ini, pneumonia dapat disembuhkan melalui pengobatan yang tepat.

Meskipun gejalanya mirip, keduanya adalah penyakit yang berbeda dan memerlukan metode pengobatan yang berbeda pula.

Perbedaan gejala yang terjadi antara asma dan pneumonia

Perbedaan gejala antara asma dan pneumonia telah teridentifikasi. Kedua kondisi medis ini dapat menyebabkan pasien mengalami kesulitan bernapas, batuk, peningkatan denyut nadi, dan laju pernapasan.

Namun, hanya asma yang dapat menyebabkan gejala mengi, sedangkan pneumonia tidak menunjukkan gejala tersebut. Di sisi lain, pneumonia dapat menyebabkan hilangnya selera makan, kelelahan kronis, dan sakit kepala, yang tidak terjadi pada pasien asma.

Meskipun kedua kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan, namun asma tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Obat kortikosteroid inhalasi merupakan pengobatan yang efektif dalam mengatasi gejala asma, namun obat tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan dan pneumonia.

Oleh sebab itu, orang yang tengah menderita kondisi pernapasan yang kronis seperti asma biasanya berisiko lebih tinggi untuk terjangkit pneumonia. Menurut CDC atau yang sering disebut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, orang yang tengah mengalami asma dan flu biasanya memiliki risiko tinggi untuk terjangkit pneumonia.

Perbedaan penyebab antara asma dan pneumonia

Sampai saat ini, para pakar kesehatan belum dapat menentukan akar penyebab terjadinya penyakit asma pada seseorang. Namun, terdapat beberapa faktor pemicu yang dapat memicu terjadinya penyakit ini, seperti faktor bawaan dan faktor lingkungan.

Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit asma, seperti faktor genetik, riwayat infeksi saluran pernapasan, atau paparan alergen. Di sisi lain, pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, mikoplasma, jamur, serta zat kimia berbahaya.

Pneumonia lebih sering terjadi pada individu yang memiliki kondisi medis yang mendasar seperti penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung, diabetes, penyakit hati, cerebral palsy, dan juga pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Oleh karena itu, setelah memahami perbedaan antara asma dan pneumonia yang terkadang memiliki gejala serupa, penting untuk tidak salah dalam membedakan kedua penyakit pernapasan tersebut.



Penulis - Nabila Dwi Ariati
Klaim DANA kaget klik disini