Gambar. freepik.com |
Dalam beberapa kasus,
asma dan pneumonia dapat terjadi bersamaan atau menjadi faktor risiko satu sama
lain. Orang dengan asma yang parah dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengembangkan pneumonia, terutama jika mereka mengalami serangan asma yang
sering dan berat.
Namun, asma dan pneumonia
adalah kondisi medis yang berbeda dengan penyebab dan gejala yang unik.
Untuk mengetahui perbedaan antara kedua penyakit tersebut, dapat disimak melalui artikel yang tersedia di bawah ini.
Perbedaan asma dan pneumonia dalam arti dan karakteristik
Asma dan pneumonia adalah dua jenis penyakit yang berbeda dalam hal arti dan karakteristiknya. Asma merupakan sebuah penyakit yang bersifat kronis dan ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran udara secara periodik.
Penyakit tersebut dapat
berpengaruh pada bronkus yang utama, yaitu pada dua tabung yang memiliki cabang
dari batang tenggorokan atau trakea. Namun, meskipun tidak ada obat yang dapat
menyembuhkan penyakit ini, gejala asma dapat dikelola untuk mencegah bahaya
bagi penderitanya.
Sementara itu, pneumonia
adalah sebuah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung
udara dan penumpukan cairan di dalamnya. Dalam hal ini, pneumonia dapat
disembuhkan melalui pengobatan yang tepat.
Meskipun gejalanya mirip, keduanya adalah penyakit yang berbeda dan memerlukan metode pengobatan yang berbeda pula.
Perbedaan gejala yang terjadi antara asma dan pneumonia
Perbedaan gejala antara
asma dan pneumonia telah teridentifikasi. Kedua kondisi medis ini dapat
menyebabkan pasien mengalami kesulitan bernapas, batuk, peningkatan denyut
nadi, dan laju pernapasan.
Namun, hanya asma yang
dapat menyebabkan gejala mengi, sedangkan pneumonia tidak menunjukkan gejala
tersebut. Di sisi lain, pneumonia dapat menyebabkan hilangnya selera makan,
kelelahan kronis, dan sakit kepala, yang tidak terjadi pada pasien asma.
Meskipun kedua kondisi
ini dapat diobati dengan obat-obatan, namun asma tidak dapat disembuhkan
sepenuhnya. Obat kortikosteroid inhalasi merupakan pengobatan yang efektif
dalam mengatasi gejala asma, namun obat tersebut dapat meningkatkan risiko
infeksi pernapasan dan pneumonia.
Oleh sebab itu, orang yang tengah menderita kondisi pernapasan yang kronis seperti asma biasanya berisiko lebih tinggi untuk terjangkit pneumonia. Menurut CDC atau yang sering disebut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, orang yang tengah mengalami asma dan flu biasanya memiliki risiko tinggi untuk terjangkit pneumonia.
Perbedaan penyebab antara asma dan pneumonia
Sampai saat ini, para
pakar kesehatan belum dapat menentukan akar penyebab terjadinya penyakit asma
pada seseorang. Namun, terdapat beberapa faktor pemicu yang dapat memicu terjadinya
penyakit ini, seperti faktor bawaan dan faktor lingkungan.
Selain itu, terdapat
beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena
penyakit asma, seperti faktor genetik, riwayat infeksi saluran pernapasan, atau
paparan alergen. Di sisi lain, pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, mikoplasma, jamur, serta zat kimia berbahaya.
Pneumonia lebih sering
terjadi pada individu yang memiliki kondisi medis yang mendasar seperti
penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung, diabetes, penyakit hati, cerebral
palsy, dan juga pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Oleh karena itu, setelah
memahami perbedaan antara asma dan pneumonia yang terkadang memiliki gejala
serupa, penting untuk tidak salah dalam membedakan kedua penyakit pernapasan
tersebut.
Penulis - Nabila Dwi
Ariati
Klaim DANA kaget klik disini