Mengetahui Konsep Glaukoma, Faktor Penyebabnya, Manifestasi Gejalanya, serta Strategi Terapinya

Mengetahui Konsep Glaukoma, Faktor Penyebabnya, Manifestasi Gejalanya, serta Strategi Terapinya
Gambar. freepik.com
HIRANKA.COM - Glaukoma adalah suatu gangguan pada mata yang dapat merusak saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan kebutaan yang sangat berbahaya.

Oleh karena itu, penting untuk memahami definisi, faktor penyebab, manifestasi gejala, dan strategi terapi yang terkait dengan glaukoma. Berikut informasinya

Definisi glaukoma

Menurut informasi yang dilaporkan oleh Mayo Clinic, glaukoma merupakan kondisi yang mengganggu kesehatan mata dengan merusak saraf optik yang berperan penting dalam menjaga kemampuan penglihatan.

Meskipun tekanan berlebih pada mata seringkali memicu kerusakan saraf optik, namun tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut dapat terjadi pada mata yang sehat.

Lebih sering ditemukan pada lansia, kerusakan saraf optik akibat glaukoma dapat meningkatkan risiko kebutaan secara signifikan pada orang yang berusia di atas enam puluh tahun.

Faktor penyebab glaukoma

Menurut informasi dari WebMD, glaukoma disebabkan oleh adanya penumpukan cairan yang disebut aqueous humor di dalam mata.

Hal ini bisa terjadi apabila saluran untuk mengeluarkan cairan tersebut tersumbat atau terdapat produksi cairan yang berlebihan. Meskipun penyebab penyumbatan saluran tersebut belum diketahui secara pasti.

Selain penumpukan cairan, glaukoma bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti luka akibat benda tumpul, paparan cairan kimia tertentu, infeksi mata yang parah, penyumbatan pembuluh darah, dan inflamasi.

Manifestasi gejala glaukoma

Menurut informasi dari Cleveland Clinic, glaukoma beberapa jenisnya tidak menunjukkan gejala awal dan dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan seiring berjalannya waktu, sehingga seringkali tidak disadari.

Meskipun begitu, terdapat beberapa gejala umum yang dapat terjadi, seperti:

  • Rasa nyeri atau tekanan berlebih pada mata
  • Sakit kepala
  • Bayangan melingkar berwarna seperti pelangi di sekitar cahaya
  • Penurunan kemampuan penglihatan
  • Penglihatan yang kabur
  • Pandangan menyempit seperti melihat dalam terowongan, dan titik buta pada pandangan.

Beberapa orang mungkin juga mengalami mual, muntah, atau perubahan warna mata menjadi merah. Gejala tersebut dapat menyerang satu atau kedua mata, namun beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala apapun dan hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin.

Strategi terapi glaukoma

Walaupun demikian, meskipun dapat mengakibatkan kebutaan permanen, terdapat beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan untuk mencegah kemajuan penyakit sebelum mencapai tahap kebutaan.

Sebagaimana dilaporkan oleh NHS, pengobatan yang akan diaplikasikan tergantung pada jenis glaukoma yang diidap.

Namun, terdapat beberapa opsi pengobatan umum yang dapat diberikan, antara lain:

  • Pemberian tetes mata guna mengurangi tekanan pada mata
  • Pelaksanaan prosedur pengobatan dengan laser untuk membuka penyumbatan saluran atau mengurangi produksi cairan pada mata
  • Pelaksanaan prosedur operasi untuk mengurangi penumpukan cairan pada mata
  • Selain metode terapi medis, penting juga untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengelola tingkat stres guna mengatasi glaukoma.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan termasuk menjaga pola makan yang seimbang, menghentikan kebiasaan merokok, menghindari terlalu banyak terpapar sinar matahari, serta mengelola stres melalui aktivitas olahraga, meditasi, atau kegiatan lainnya.

Dalam hal ini, ditekankan bahwa pencegahan kebutaan akibat glaukoma dapat tercapai apabila dilakukan pemeriksaan medis secara segera saat terdapat gangguan pada kesehatan mata.

Dengan memperoleh pengetahuan mengenai glaukoma, termasuk faktor penyebab, manifestasi gejala, serta strategi terapinya, Anda dapat mencegah kemungkinan kondisi ini semakin memburuk dan segera memperoleh perawatan yang sesuai.



Penulis - Nabila Dwi Ariati