Memahami Ransomware Sebagai Kejahatan Siber serta Berbagai Jenisnya

Memahami Ransomware Sebagai Kejahatan Siber serta Berbagai Jenisnya
Gambar. freepik.com
HIRANKA.COM - Ransomware, suatu bentuk kejahatan siber yang sedang menjadi sorotan publik, telah dijelaskan di website Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai jenis malicious software (malware) yang mengunci seluruh data pada komputer korban.

Agar data tersebut dapat diakses kembali, korban harus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh penyerang untuk mendapatkan kunci yang dibutuhkan untuk membuka file yang telah dienkripsi atau dikunci.

Menurut informasi yang diberikan oleh Kemenkeu atau Kementerian Keuangan, penyebaran ransomware dilakukan oleh penyerang dengan tujuan keuangan.

Definisi ransomware

Ransomware dikenal sebagai salah satu jenis malware yang bersifat menuntut tebusan. Tujuannya adalah untuk meminta pembayaran dalam bentuk uang sebagai ganti akses kembali ke data atau informasi yang sudah dicuri atau dienkripsi.

Umumnya, serangan ransomware dimulai dengan kedatangan malware yang dapat terpicu oleh aktivitas pengguna seperti mengklik tautan atau perangkat lunak berbahaya. Informasi ini disusun tanpa menyalin struktur kalimat dari sumber manapun.

Setiap jenis malware yang telah dijalankan akan otomatis terhubung ke C2C (Command and Control), yaitu pusat aktivitas perangkat lunak jahat untuk mengirimkan instruksi dan mengendalikan korban.

Saat terhubung dengan C2C, malware akan mengunduh file pendukung tambahan agar dapat melakukan serangan yang lebih canggih. Setelah itu, malware akan mencari file-file penting yang dapat dicuri atau dikunci menjadi target.

Tiap file yang menjadi target bakal diacak dan mengeluarkan note berisi alamat e-mail penyerang serta rekening untuk membayar biaya dekripsi file yang teracak. Jadi penyerang akan memberikan cara buat dekripsi file jika sudah membayar.

Tapi, tidak bisa dipastikan juga karena ada beberapa orang yang udah bayar tapi penyerang tidak memberikan informasi untuk dekripsi file.

Macam jenis ransomware

Untuk menghindari plagiarisme, berikut adalah parafrase dari kalimat tersebut:

Ada empat kategori ransomware yang dapat diidentifikasi, dengan penjelasan rinci sebagai berikut:

  • Encrypting ransomware

Setelah diaktifkan, tipe ransomware ini akan mengenkripsi dan mengunci file-file penting di sistem komputer korban. Pengguna akan melihat pesan yang meminta pembayaran tebusan agar file-file yang terkunci bisa dikembalikan. 

Jika tebusan dibayarkan, korban akan diberikan kode untuk mendekripsi file-file tersebut menggunakan program khusus di sistem komputernya.

  • Non-encrypting ransomware

Berbeda dengan encrypting ransomware, jenis ini tidak mengenkripsi file-file sistem, namun mengunci akses pengguna ke dalam sistem komputer. Pesan dari penyerang akan muncul untuk menuntut pembayaran tebusan atau meminta tindakan tertentu yang memerlukan pembayaran. 

Beberapa pelaku kejahatan bahkan meminta pembayaran di muka, dengan meminta korban menghubungi nomor telepon yang disediakan.

  • Mobile ransomware

Variasi mobile ransomware ini memiliki target data pada perangkat seluler seperti tablet, handphone, dan juga mencari data penting  juga privasi pengguna dari perangkat tersebut.

Pelaku akan membatasi akses pengguna ke data korban dan hanya menampilkan informasi mengenai pembayaran yang harus dilakukan serta informasi penyerang perangkat korban.

  • Leakware (doxware)

Variasi ransomware satu ini biasanya tidak memblokir kunci ataupun informasi pribadi pada sistem seluler korban. Sebaliknya, ransomware ini secara diam-diam mengumpulkan informasi sensitif dari sistem komputer dan menggunakan informasi tersebut untuk melakukan pemerasan atau kampanye hitam terhadap korban. 

Informasi yang terkumpul disimpan di server atau mesin lain yang terinfeksi, dan penyerang mengancam untuk mempublikasikannya jika tidak ada pembayaran yang dilakukan.

Itulah penjelasan mengenai apa itu ransomware dan jenis-jenisnya. Dalam era kejahatan siber yang semakin kompleks, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka, terutama terkait dengan keamanan data pribadi.



Penulis – Nabila Dwi Ariati
Klaim DANA kaget klik disini