Gambar.www.cnnindonesia.com |
Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai
Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebelumnya menyatakan bahwa dirinya belum
tertarik untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo. Pria yang juga merupakan
calon presiden yang resmi diusung oleh partainya itu menyebut bahwa kini
partainya sudah ‘cukup kuat’ untuk dapat memenangkan pemilu mendatang.
Hal ini menyebabkan kemungkinan terjadinya berbagai banyak hal. Presiden Jowo Widodo pada suatu kesempatan bahkan pernah mengisyaratkan dukungan kepada Prabowo, meskipun sering juga secara tidak langsung menyebut dukungannya pada Ganjar. Namun sejauh ini secara resmi, Gerindra baru berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR).
Pertemuan dengan Anak Presiden
Hal lain yang menarik perhatian adalah
pertemuan antara Gibran Rakabuming, Wali Kota Solo dengan Prabowo Subianto pada
Jumat (19/5) lalu. Mengingat Gibran yang notabene merupakan putra dari Presiden
Jokowi, banyak pihak menilai bahwa pertemuan ini adalah salah satu bentuk
dukungan politik dari Jokowi kepada koleganya yang menjabat sebagai Menteri
Pertahanan itu.
Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia,
Bawono Kumoro, kunjungan itu merupakan bentuk dukungan secara moril dari
Presiden kepada Prabowo.
“Kunjungan Gibran dan pertemuannya dengan
Prabowo itu, dengan kapasitasnya sebagai keluarga presiden, tentu merupakan
penegasan atas dukungan presiden kepada Prabowo dalam pilpres mendatang,”
terangnya sebagimana dilansir dari Kompas.com.
“Sebelum pertemuan itu, mungkin sekali ada
semacam arahan atau komunikasi dengan presiden, apalagi Gibran merupakan anak
presiden,” lanjutnya.
Namun, tegas Kumoro, pertemuan ini bukanlah kali pertama. Pertemuan antara anggota keluarga presiden dengan Prabowo sudah sering terjadi, komunikasi yang cukup intens dapat dikatakan sudah terjalin di antara kedua belah pihak. Selain Gibran, sebelumnya Prabowo juga pernah bertemu dengan Bobbi Nasution, Wali Kota Medan yang juga merupakan menantu Jokowi.
Respon Tegas PDI-P
Ketika ditanya tentang pertemuannya dengan
Prabowo itu, Gibran menyebut bahwa dirinya hanya makan malam saja.
“Ya itu cuma makan malam saja, kalau masalah
capres capres ya saya tidak ikut-ikutan,” sebutnya.
Lanjut Gibran, dirinya hanya menjalankan tugas
sebagai tuan rumah yang baik dan menjamu semua tamu yang datang ke wilayahnya.
“Semuanya ya kami dampingi, Pak Anies pun saya
dampingi,” tegasnya.
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih
satu jam itu memang menjadi tanda tanya yang besar dan menimbulkan banyak
spekulasi. Hal ini juga terkait dengan besarnya segmen pemilih Jokowi yang
dapat memainkan peran besar dalam kontestasi politik mendatang. Apalagi setelah
pertemuan dengan Gibran, Prabowo lalu mengadakan pertemuan dengan relawan
Jokowi-Gibran di daerah setempat yang menyatakan dukungannya kepada Ketum
Gerindra itu.
Menanggapi liarnya spekulasi yang menyebar
itu, DPP PDI-P lalu mengambil sikap tegas dengan memanggil Gibran. Pemanggilan
ini disebut oleh Gibran sendiri ia ketahui melalui telepon langsung dari Hasto
Kristianto, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan.
Gibran lalu memenuhi panggilan tersebut pada
Minggu (22/5) lalu. Setelah bertemu dengan DPP, Gibran menyebut bahwa dirinya
mendapat banyak nasihat dan masukan. Untuk menjawab keraguan akan posisinya
dengan sikap partai, Gibran menyebut bahwa ia akan tegak lurus dengan perintah
partai.
“Sebagai kader partai ini, saya akan selalu
tegak lurus dengan apa yang diarahkan oleh Ketua Umum.” Ucapnya.
Penulis_Muhammad Hayyi