Gambar. freepik.com |
Gangguan kesehatan mental yang satu ini dapat memberikan pengaruh yang berbeda-beda antara pria dan wanita. Hal tersebut karena wanita cenderung memiliki fase depresif yang lebih lama.
Memahami Gejala-Gejala Bipolar Pada Wanita
Untuk mengetahui secara lebih jelas apa
itu bipolar dan gejala-gejala bipolar pada wanita menurut fase-fasenya berikut
ini.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam
Indian journal of psychiatry pada tahun 2015, gejala-gejala bipolar pada wanita
berbeda dengan gejala bipolar pada pria. Bipolar biasanya terjadi pada
orang-orang yang sudah berusia lanjut.
Hal tersebut terjadi karena bipolar memiliki
pola waktu musiman dan dengan gejalanya yang tak normal, dan juga kecenderungan
untuk memiliki fase-fase campuran.
Para wanita yang tengah menderita
kesehatan mental bipolar biasanya juga cenderung memiliki fase-fase depresif
dengan jangka waktu yang agak lebih lama, hal tersebut mengakibatkan sulitnya
untuk melakukan diagnosis.
Tak hanya itu saja, para penderita juga
memiliki resiko yang cukup tinggi untuk mengalami gangguan-gangguan kesehatan
lain yang dapat menyertai gangguan bipolar yang di derita, seperti gangguan
tiroid, migrain, gangguan kecemasan, dan obesitas.
Beberapa kondisi-kondisi lain juga dapat
mempengaruhi gejala dan juga pengobatan untuk gangguan kesehatan mental bipolar
pada wanita, seperti mengalami gangguan pada menstruasi, menopause, serta
kehamilan.
Melansir dari Medical News Today, para penderita bipolar perlu untuk mengalami setidaknya satu fase mania ataupun hipomania yang dapat membuat para penderita merasakan suasana hati yang sangat senang maupun gembira.
Beberapa gejala-gejala mania atau hipomania, antara lain:
- Memiliki suasana hati yang terlalu amat sangat senang dan gembira, atau high
- Memiliki kecenderungan lebih mudah gelisah dan juga sangat mudah marah
- Memiliki kekuatan atau energi yang cukup tinggi
- Merasa bahwa memiliki harga diri yang sangat tinggi
- Merasa bahwa dirinya bisa melakukan semua hal
- Mengalami insomnia atau kurang tidur dan juga kehilangan nafsu untuk makan
- Memiliki ide ataupun pikiran yang bercabang
- Sulit untuk berkonsentrasi saat melakukan sesuatu
- Memiliki kecenderungan untuk mengambil resiko, seperti boros atau mengahabiskan uang untuk segala sesuatu yang tak penting atau melakukan kegiatan maupun aktivitas yang berbahaya bagi keselamatan diri
Tak hanya mengalami fase mania ataupun hipomania, penderita bipolar juga dapat mengalami fase depresif yang bisa bertambah lebih parah.
Fase depresif tersebut biasanya di alami oleh para wanita di tahap fase awal bipolar, jika di bandingkan dengan kalangan pria, antara lain:
- Selalu merasa sedih dan murung
- Merasa melakukan sesuatu dengan lambat dan lambat dalam berkomunikasi
- Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang dulunya sangat di sukai
- Selalu merasa gelisah
- Pada beberapa orang penderita bipolar memiliki kecenderungan makan dengan porsi lebih banyak dan menimbulkan obesitas atau penambahan berat badan
- Selalu diam dan merasa bahwa tidak ada hal lagi yang perlu di bicarakan
- Merasa cepat putus asa
- Memiliki rasa kesulitan untuk berkonsentrasi
- Mengalami gangguan tidur ataupun insomnia
- Selalu berpikiran untuk ataupun membicarakan tentang kematian bahkan bunuh diri
Ketika fase mania ataupun case depresif
yang dirasakan bertambah dan makin parah, penderita bipolar akan masuk dalam
fase psikosis bipolar yang akan disertai dengan paranoid, haluskan, dan delusi.
Bipolar merupakan masalah kesehatan mental
yang tidak dapat di sembuhkan secara total. Namun, kondisi tersebut dapat di
kontrol dengan pengobatan serta perawatan yang dilakukan dengan tepat.
Penulis - Nabila Dwi Ariati
Klaim DANA kaget klik disini