Tradisi Menyucikan Diri Untuk Menyambut Ramadhan Dengan Keramas di Sungai Cisadane

Tradisi Menyucikan Diri Untuk Menyambut Ramadhan Dengan Keramas di Sungai Cisadane
Gambar. news.detik.com
HIRANKA.COM - Ratusan warga berbondong-bondong menuju ke sungai Cisadane, kelurahan Babakan, kota Tangerang, Banten pada hari Selasa 21 Maret 2023. Mereka bersama-sama menuju ke sungai Cisadane untuk menyucikan diri menjelang ramadhan dengan berkeramas disana.

Keramas bersama-sama tersebut adalah tradisi yang dipercayai oleh warga sekitaran kampung Bakelir sebagai simbol untuk menyucikan diri dalam menyambut bulan ramadhan 1444 hijriah, dimana bulan tersebut merupakan bulan  yang penuh dengan berkah untuk semua umat muslim.

Walaupun pemerintah belum juga menetapkan dan menyampaikan informasi mengenai kepastian tanggal kapan bulan suci ramadhan 1444 hijriah yang penuh berkah itu di mulai, namun para warga kampung Bakelir sudah bersiap diri dengan keramas bersama-sama untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Ahmad Farizki Bahri sebagai wakil ketua dewan kemakmuran masjid (DKM) Masjid Jami Al-Ikhlas RW 2 kelurahan Babakan menuturkan bahwa kegiatan warga dengan melakukan keramas bersama ini telah dilakukan secara rutin sejak dahulu kala.

Bahri mengatakan bahwa acara keramas yang dilakukan oleh para warga saat itu merupakan acara rutin setiap tahun saat menjelang bulan Ramadhan dan kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-menurun dari orang-orang terdahulu di wilayah tersebut.

Ia juga menjelaskan, walupun tak ada yang mengetahui kapan tradisi tersebut di cetuskan dan muncul, tapi masyarakat sekitar telah menjalani dan memercayai tradisi yang sudah di lakukan secara turun temurun itu.

Karenanya, pada saat menjelang bulan suci Ramadhan yang penuh berkah itu tiba di setiap tahunnya, maka para warga sekitar tanpa di paksa pun sudah akan berbondong-bondong datang ke bantaran sungai Cisadane untuk melakukan tradisi keramas bersama-sama.

Ratusan warga yang melakukan tradisi keramas bersama di bantaran sungai Cisadane tersebut tak memandang usia. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan para lansia pun turut ikut serta untuk melakukan tradisi yang sudah turun-menurun itu.

Mereka bersama-sama untuk saling membersihkan diri menggunakan sampo dan sabun untuk bebersih dan mengeramasi rambut mereka. Ada yang hanya menyirami air sungai ke tubuh di pinggiran bantaran sungai dan ada juga yang langsung turun ke dasar sungai.

Sementara itu, nampak sebagian besar dari anak-anak yang sangat asyik dan bergembira bersama dengan teman-temannya yang lain sembari berenang dan bermain-main di tepi bantaran sungai tersebut.

Terlihat juga beberapa para petugas yang berasal dari panitia dan petugas dari Tagana yang berjaga-jaga dengan menaiki perahu boat di sekitaran para warga yang tengah melakukan tradisi keramas bersama tersebut.

Dan di lain sisi, masih nampak banyak masyarakat sekitar yang melihat dan menunggu antrian di bagian atas sungai. Dan mereka akan satu persatu akan turun jika ada warga lain yang sudah selesai melakukan keramas di bantaran sungai.

Di kutip dari wawancara dari seorang warga yang turut serta dalam tradisi keramas tersebut, Rahman (35) mengatakan bahwa tradisi keramas bersama tersebut merupakan bentuk pengungkapan atas rasa syukur dan kebanggan akan datangnya bulan suci ramadhan yang penuh berkah itu.

Rahman juga menuturkan bahwa tradisi keramas bersama yang dilakukan oleh para warga sekitar kelurahan Babakan di bantaran sungai Cisadane itu di lakukan untuk membersihkan diri agar para warga bisa menjalani rukun Islam yang ketiga yaitu ibadah puasa di bulan ramadhan yang akan datang dengan baik.



Penulis - Nabila Dwi Ariati