Gambar. megapolitan.kompas.com |
Diketahui sebanyak tujuh belas orang
tertimbun longsor setelah hujan deras yang melanda kampung Sirnasari. Sebelas
orang korban di antaranya selamat dan enak korban lainnya dinyatakan tewas.
Lokasi terjadinya longsor tersebut di
ketahui merupakan kawasan bahaya bencana atau biasa disebut zona hitam, karena
zona tersebut berada di lintasan sungai Cisadane dan berada di bawah tebing
yang tidak mempunyai dinding penahan tanah.
Setelah terjadinya bencana tersebut, badan
penanggulangan bencana daerah kota Bogor pun sudah memetakan para warga yang
tengah tinggal di zona merah dan zona hitam terjadinya bencana.
Dari data yang ada sebanyak 3.611 keluarga
tinggal di zona merah dan zona hitam bencana. Dengan rincian terdapat 1.001
keluarga berada di zona hitam dan 2.610 keluarga berada di zona merah.
Seperti yang di rencanakan, warga yang
sudah terdata akan di relokasi kan ke tempat yang lebih aman. Theofilo
Patronicio Freitas kepada BPBD kota Bogor pada Rabu 22 Maret 2023 mengatakan
bahwa untuk memetakan wilayah dan jumlah dari warga yang berada di zona bahaya
dan berisiko bencana longsor juga bnjir di kota Bogor.
Adapun rincian dari wilayah zona hitam dan
zona merah di kota Bogor, adalah sebagai berikut. Di kecamatan Bogor Selatan,
zona tersebar di wilayah kelurahan Empang, Muarasari, Cipaku, Bondongan,
Lawanggintung, Pakuan, Rangga mekar, Batutulis, Genteng, dan Pamoyanan.
Terdapat 106 keluarganya yang berada di
zona hitam. Sementara itu, kelurahan Pamoyanan menjadi salah satu wilayah
dengan jumlah terbanyak, yaitu ada 43 keluarga. Kemudian dilanjutkan oleh
Batutulis dengan jumlah 20 keluarga.
Dan di wilayah kecamatan Bogor tengah
terdapat 249 keluarga yang tersebar di 4 wilayah, yakni di kelurahan
Ciwaringin, Panaragan, Prabotan, dan Kebon Kalapa. Kebon Kalapa merupakan
wilayah dengan jumlah terbanyak, yaitu 131 keluarga , kemudian di susul oleh
kelurahan Ciwaringin dengan 58 keluarga.
Di kecamatan Bogor Utara terdapat 483 keluarga yang tersebar di kelurahan Cimahpar, Ciparigi, Ciluar, Tegal gundil, Kedung halang, Bantar jati, dan Cibuluh. Kelurahan Cibuluh merupakan wilayah dengan jumlah keluarga 223.
Kemudian, di susul oleh kelurahan Ciluar 108
keluarga, Bantar jati dengan jumlah 80 keluarga, dan kelurahan Ciparigi dengan
jumlah 43 keluarga.
Sementara itu, di kecamatan Bogor barat
terdapat 81 keluarga yang tersebar di kelurahan Semplak, Curug mekar, Pasir
Mulya, Sindang barang, Bubulak, Curug, Gunung batu, Pasir jaya, Balumbang jaya,
dan Pasir kuda.
Dan di kecamatan Bogor timur terdapat 27
keluarga yang tersebar di kelurahan Sukasari dan kelurahan Sindangsari. Yang
terakhir, ada di Tanah Sareal terdapat 55 keluarga yang tersebar di kelurahan
Kedung Waringin, Kedung badak, Kencana, Cibadak, Tanah Sareal, Sukaresmi,
Kayumanis, dan Kebon pedes.
Adapun para warga yang tinggal pada zona
merah di kota Bogor, tersebar di kecamatan Bogor Selatan terdapat sebanyak 626
keluarga, Bogor tengah sebanyak 979 keluarga, Bogor barat sebanyak 343 keluarga,
Bogor utara sebanyak 151 keluarga, Bogor timur sebanyak 74 keluarga, dan Tanah
Sareal 437 keluarga.
Penulis - Nabila Dwi Ariati