Dampak Gempa Bumi Cianjur yang Masih Dirasakan Masyarakat Hingga Saat Ini

Dampak Gempa Bumi Cianjur yang Masih Dirasakan Masyarakat Hingga Saat Ini
Gambar: nasional.tempo.co
HIRANKA.COM - Gempa bumi Cianjur 21 November 2022 merupakan gempa bumi yang telah meluluhkan Daerah Cianjur Jawa Barat. Gempa dengan kekuatan 5,6 skala Richter yang telah meluluh lantakkan sektor ekonomi dan kehidupan keseharian warga Cianjur.

Pemicu gempa bumi di Cianjur pada 21 November 2022 adalah Sesar atau Patahan di Cugenang. Gempa Cianjur disebabkan oleh pergerakan sesar Cimandiri karena pusat terjadinya gempa berada di sekitar patahan tersebut.

Dampak Gempa Bumi Cianjur yang Masih Dirasakan Masyarakat Hingga Saat Ini

Kerusakan materi dan dampak psikis akibat gempa bumi dirasakan masyarakat Cianjur dan meninggalkan dampak luar biasa di kehidupan warga Cianjur.

Peristiwa gempa bumi, Senin 21 November 2022 berdampak buruk, terutama pada sektor ekonomi karena terjadi kelumpuhan kegiatan ekonomi yang berakibat sebagian besar masyarakat Cianjur yang bekerja sebagai petani, pedagang, dan buruh mengalami kehidupan tanpa penghasilan sama sekali.

Kini keadaan korban gempa bumi Cianjur mulai meenampakan kemajuan. Masyarakat Cianjur sudah melakukan aktivitas dan bekerja seperti sedia kala walaupun masih terhambat dengan sarana dan prasana yang belum sepenuhnya memadai.

Dampak Gempa Bumi Terhadap Kerusakan Materi 

Gempa bermagnitudo (M) 5,6 SR mengguncang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat pada Senin 21 November 2022  menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Korban tewas mencapai 310 orang, 2.046 orang luka-luka dan 62.545 warga mengungsi.

Total rumah rusak sebanyak 56.311 dengan rincian 22.267 rusak berat, 11.836 rusak sedang dan 22.208 rusak ringan.  Untuk membantu para korban 6.000 personel gabungan dikerahkan untuk fokus mencari korban hilang dan mengevakuasi warga terdampak.

8 orang korban gempa bumi di Cianjur masih belum ditemukan, namun pencarian dan evakuasi korban gempa sudah dihentikan.

Banyak keluarga yang harus mendirikan tenda-tenda darurat secara mandiri dan beberapa tenda darurat didirikan oleh para relawan diatas reruntuhan rumah mereka, sebagai hunian sementara.

Kini sarana dan prasarana di Cianjur mulai diperbaiki begitupun dengan rumah-rumah warga. Para relawan, donatur, dan pemerintah telah memberikan bantuan engan mendirikan rumah semi permanen untuk para korban bencana gempa bumi Cianjur.

Dan relokasi untuk hunian penyintas gempa Cianjur mendapat perhatian dari pemerintah.

Dampak Gempa Bumi Terhadap Trauma Psikis Masyarakat

Secara implisit terjadinya gempa yang mengguncang Cianjur menyebabkan trauma pada masyarakat dan khususnya pada anak-anak.

Stres psikis, seperti ketakutan pada orang yang ditemui, ketakutan pada beberapa hewan, sulit untuk memejamkan mata saat tidur, kehilangan nafsu untuk makan, mual di perut, mengompol, mengisap jari, sering menangis, dll merupakan gejala trauma pada anak-anak penyintas gempa.

Bagi lansia, efek dari trauma dapat diperburuk dengan lemahnya daya tahan tubuh yang menjadi ciri keadaan di masa tua, terutama melemahnya sistem saraf, melemahnya jantung, serta sistem peredaran darah.

Trauma masih dirasakan sebagian besar warga yang terdampak dari anak-anak, dewasa, hingga lansia. Gejala trauma yang dirasakan anak-anak adalah tidak selera makan, minum, dan berbicara selain itu mereka juga mengalami beberapa penyakit ringan seperti batuk, pilek, dsb.

Dampak Buruk Gempa Bumi Pada Sektor Ekonomi

Gempa bumi dengan kekuatan 5,6 skala richter itu telah menghancurkan seluruh bagian kehidupan warga Cianjur. Sehingga Cianjur, kawasan yang semula tampak aman, tenang dan tentam, langsung terlihat seperti tidak ada kehidupan seperti itu lagi. 

Diantara sektor-sektor yang ada, kehidupan finansial bisa menjadi sektor  dengan keadaan paling parah terkena dampak gempa bumi. 

Pernyataan  itu tak terbantahkan karena kenyataanya seluruh kegiatan ekonomi masyarakat Cianjur, mulai dari kegiatan produksi, distribusi, hingga konsumsi menjadi berhenti karena dampak gempa bumi yang terjadi.

Kondisi itu sangat berakibat fatal bagi kehidupan sehari-hari warga Cianjur. Pengangguran dan kemiskinan otomatis meningkat tajam. 

Masyarakat Cianjur bahkan tidak mampu menutupi biaya hidup pokok mereka untuk sekedar makan dan minum. Namun kini warga cianjur sudah mulai bangkit dari keterpurukan, banyak warga Cianjur yang sudah mulai bekerja lagi.


Penulis - Nabila Dwi Ariati