Hiranka.com - Jembatan Barelang adalah jembatan yang menggambungkan banyak daerah termasuk kepulauan Riau, gambar: id.wikipedia.org |
6 Tempat Wisata Favorit di Kepulauan Riau
Berikut beberapa keindahan tersebut kami rangkumkan untuk kalian:
1. Patung Seribu
Pernah
mendengar tentang makam yang berisi seribu patung hingga disebut ‘Terakota’ di
daerah Cina? Jika kamu ingin menikmati pemandangan semacam itu, kalian bisa
pergi ke Kepulauan Riau loh!Gambar: ksmtour.com
Patung
seribu ini terdapat di sebuah vihara yang bernama Vihara Ksitigarbha
Budhisattva. Patung-patung yang ada di tempat ini total berjumlah sekitar 500
patung dengan berbagai rupa, 40 di antaranya merupakan patung berupa dewa-dewa
dalam kepercayaan Buddha.
Selain
adanya patung-patung tersebut, fakta menarik lainnya adalah vihara ini
merupakan vihara terbesar kedua di Asia Tenggara. Vihara unik ini terletak
hanya sekitar 10 menit perjalanan dari pusat kota Tanjungpinang.
2. Pantai Marina
Dari
namanya saja, kita pasti sudah terbayang bahwa Kepulauan Riau akan dikelilingi
dengan pantai-pantai indah.Gambar: inews.id
Meskipun
begitu, Pantai Marina tidak hanya menawarkan keindahan pemandangan pantai
dengan pasir putih dan ombak tenang yang indah. Dari pantai ini kalian juga
dapat melihat bayang-bayang panorama Singapura, sebab pantai ini terletak dekat
sekali dari negara kota tersebut.
Jangan
khawatir jika membawa anak-anak, sebab di pantai ini juga disediakan taman
hijau untuk bermain. Menikmati sunset merupakan salah satu kegiatan pilihan
yang dapat dilakukan di pantai ini.
3. Lagoi Bay
Berlokasi
sejajar dengan Selat Malaka, Pulau Lagoi sudah tersohor di dunia internasional,
terutama posisinya tersebut yang menyebabkannya banyak dikunjungi wisatawan
asing melalui Singapura.Gambar: regional.kompas.com
Pulau
ini memiliki sebuah kawasan yang sering disebut sebagai Pantai Kuta-nya Riau.
Kawasan itu dinamakan Lagoi Bay dan ditandai dengan tulisan besar ‘Lagoi Bay’
berwarna-warni di tepi pantai.
Jalan
di tepi kawasan ini dinamakan Lagoi Bay Lantern Park, sebab dihiasi oleh
lentera berwarna-warni dengan bermacam bentuk, yang akan semakin indah pada
malam hari.
Dengan
ombak yang relatif tenang dan pasir putih yang bersih, pohon kelapa yang banyak
berjajar di tepian pantai akan semakin membuat kamu nyaman bersantai di tempat
wisata ini.
4. Gunung Bintan
Untuk
mencapai Pulau Lagoi dari Tanjungpinang, Anda harus melalui Pulau Bintan.Gambar: jagel.id
Salah
satu pulau indah di Kepulauan Riau ini juga tidak hanya memiliki pantai-pantai
indah yang menjadi ciri khasnya. Namun kamu yang hobi mendaki gunung atau hiking
bisa mencoba salah satu gunung indah di Kepri, yaiut Gunung Bintan.
Meskipun
tidak setinggi gunung-gunung pada umumnya dan lebih tepat disebut bukit, kamu
perlu menempuh waktu sekitar 3 jam untuk mencapai puncak gunung ini.
Dari
puncak gunung, kamu dapat menikmati hamparan indah Teluk Bintan, hutan-hutan
yang masih hijau, dan kesibukan kota kecil yang ada di sekitarnya.
Jangan
lupa untuk singgah menikmati durian, sebab tempat ini juga dikenal merupakan
salah satu produsen durian terbesar.
5. Pantai Trikora
Jika kalian ingin menikmati keindahan pantai yang ideal, dengan pasir
putih yang bersih, ombak yang tenang, angin semilir, air yang sangat jernih dan
dan keindahan lainnya, mampirlah ke Pantai Trikora.Gambar: anekatempatwisata.com
Pantai Trikora yang juga terletak di Pulau Bintan ini memiliki semua
keindahan yang kami sebutkan tadi. Kamu juga bisa melakukan snorkling di sini
untuk menikmati keanekaragaman biota bawah laut yang ada. Memancing, menginap,
dan melakukan tour pulau tak berpenghuni juga adalah beberapa aktivitas menarik
yang perlu kamu coba.
6. Kampung Vietnam
Terletak di Pulau Galang, Batam, Kampung Vietnam dahulunya merupakan
sebuah tempat penampungan para pengungsi dari Vietnam saat perang melanda
negara tersebut pada tahun 1979-1996 lalu.Gambar: lampung.inews.id
PBB pada masa itu meminta agar Indonesia menyediakan tempat untuk para
pengungsi. Kini Pulau Galang dengan Kampung Vietnam-nya menjadi salah satu daya
tarik wisatawan yang penasaran dengan sisa-sisa sejarah kehidupan para
pengungsi tersebut.
penulis - Muhammad Hayyi