5 Panglima Perang Terhebat Sepanjang Sejarah

Menjadi seorang komandan perang, terutama panglima yang biasanya membawahi pasukan dalam jumlah sangat besar tentu tidak mudah.

HIRANKA.COM - 
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, berbagai peperangan telah terjadi. Berbagai alasan melatar belakangi terjadinya peperangan-peperangan ini. Terlepas dari siapa yang menang dan kalah, perang dengan berbagai jenis dan sebabnya tentu sangat merugikan bagi kedua belah pihak.

Dalam perang, menjadi pihak yang menang tentu menjadi tujuan kedua belah pihak yang berseteru. Yang paling bertanggungjawab atas menang atau kalahnya suatu pasukan dalam perang tentu adalah pemimpin pasukan, yang biasa disebut panglima, komandan, atau yang sejenis sesuai dengan tingkatannya.

Menjadi seorang komandan perang, terutama panglima yang biasanya membawahi pasukan dalam jumlah sangat besar tentu tidak mudah. Faktor teknis seperti strategi, pembagian pasukan, peralatan perang, maupun non teknis seperti cuaca, kondisi medan, mental pasukan dan lain sebagainya harus diperhatikan dengan jeli oleh seorang panglima.

Merunut pada hal tersebut, tentu tidak sembarang orang bisa menjadi panglima perang. 

5 Panglima Perang Terhebat Sepanjang Sejarah

Berikut kami sajikan beberapa orang yang dikenal sebagai panglima perang terhebat dalam sejarah.

1. Aleksander Agung – Makedonia

Aleksander Agung atau Aleksander III dari Makedonia adalah Raja Kerajaan Yunani Kuno yang berasal dari Makedonia. Ia mewarisi tahta dari ayahnya yang bernama Filipus II. Lahir pada tahun 323 SM, ia diangkat menjadi raja saat masih berusia 20 tahun.

Meskipun tergolong masih sangat muda sebagai seorang raja, Aleksander Agung menghabiskan hampir seluruh masa pemerintahannya dengan ekspansi besar-besaran ke wilayah Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Mesir.

Dalam kurun waktu 10 tahun saja, Aleksander Agung berhasil membangun salah satu kerajaan dengan wilayah terluas sepanjang sejarah. Membentang dari Balkan di Eropa Tenggara, hingga India di Asia Selatan.

Pada masa kecilnya, Aleksander dididik oleh filsuf Yunani Kuno kenamaan, Aristoteles, hingga usianya mencapai 16 tahun.

Ketika ia berhasil menaklukkan suatu kota, Aleksander akan menandai kesuksesannya dengan mendirikan kota baru yang ia beri nama Alexandria. Salah satu yang paling terkenal adalah Kota Alexandria yang berada di Mesir sekarang ini.

Selama masa penaklukannya, Aleksander tidak pernah merasakan kekalahan, salah satu kucnci kekuatan pasukannya adalah penggunaan tombak-tombak sepanjang hampir 20 kaki, yang dinamakan sarissa,

2. Julius Caesar – Romawi Kuno

Julius Caesar lahir pada 100 SM di Suburra, Roma. Lahir di keluarga terpandang, Caesar kemudian menikah beberapa kali dengan putri-putri bangsawan, dan mendapatkan posisi yang penting dalam pemerintahan. Pamornya yang semakin meningkat dijadikan kendaraan untuknya mencapai puncak kekuasaan.

Caesar lalu memenangi Perang Saudara, yang menahbiskan dirinya sebagai diktator atau konsul seumur hidup, penguasa satu-satunya Romawi.

Pada masa pemerintahannya, ia melancarkan berbagai serangan untuk memperluas daerah kekuasaan.

Salah satu yang paling terkenal adalah Penaklukan Gaul, yang sekarang disebut Perancis, dan juga penaklukan Britania.

Keberhasilannya menguasai wilayah-wilayah tersebut masih terlihat bekasnya hingga saat ini, dimana wilayah Eropa Barat menjadi pusat peradaban dan perkembangan dunia.

Salah satu yang paling terkenal dari kemampuan perang Caesar adalah, keahliannya dalam perang pengepungan. Hal ini sangat terlihat ketika ia menaklukkan Alesia, sebuah kota yang berada di Gaul. Ia memerintahkan pembangunan tembok mengelilingi kota sepanjang empat meter, dan membuat penduduk yang berada di dalam kota menderita dan akhirnya menyerah, meskipun jumlah pasukan Caesar faktanya jauh lebih sedikit dari pasukan musuh yang mempertahankan kota.

3. Genghis Khan – Mongolia

Lahir dengan nama Temujin pada tahun 1162, Genghis Khan saat dewasa kemudian berhasil mempersatukan suku-suku Mongol yang tersebar di stepa yang sangat luas. Dinobatkan sebagai Genghis, yang dapat diartikan sebagai ‘penguasa samudera’, ‘penguasa semesta’, atau ‘penguasa yang kuat dan kokoh’, Genghis Khan lalu memimpin Kekaisaran Mongolia menjadi penguasa dunia pada masanya.

Ia dengan pasukan pemanah berkudanya yang sangat terkenal akan kecepatan dan kebengisannya menaklukkan wilayah yang sangat luas, terbentang dari Laut Jepang di Timur sampai Laut Hitam di Barat.

Ia berhasil menaklukkan Dinasti Xia dan Dinasti Jin di China, Qara Khitai di Asia Tengah, Keshahan Khwarezmia yang meliputi sebagian Asia Tengah dan Iran, Georgia, Krimea, Rusia, dan Bulgaria di Eropa.

Kehebatan pasukan Genghis Khan adalah pasukan pemanah berkuda. Panah memungkinkan pasukan Mongol untuk menyerang musuh dari jarak yang tidak terjangkau dengan senjata jarak dekat seperti pedang. Kuda Mongolia yang sangat cepat memungkinkan mereka untuk berpindah secara cepat dan melancarkan serangan secara tiba-tiba.

Hal lain adalah, kekejaman Genghis Khan dan pasukannya yang biasa membantai penduduk dari negeri yang ia taklukkan membuat pasukan musuh takut dan kalah secara mental.

Genghis Khan dan keturunannya, berhasil mengubah suku-suku berkuda bangsa Mongol menjadi pasukan Kekaisaran dengan total luas wilayah 24 juta Km2, terbesar kedua sepanjang sejarah.

4. Napoleon Bonaparte - Perancis

Napoleon, seorang pemimpin perang dan Kaisar Perancis yang termasyhur. Meski berasal dari kota Ajaccio di Pulau Korsika, yang notabene bukan bagian dari daratan Perancis, ia mendaki karir militernya dengan cemerlang.

Berkat keluarganya yang merupakan golongan bangsawan dan memiliki koneksi luas, ia mengenyam pendidikan hingga tingkat yang tinggi.

Bakat dan kecerdasan yang ia miliki membuatnya berhasil lulus akademi saat usianya masih 15 tahun. Ia lalu menempuh pendidikan untuk menjadi perwira artileri. Ketika terjadi kerusuhan yang disebabkan oleh golongan royalis (pendukung kerajaan) di Paris, Napoleon yang saat itu sudah menjadi perwira artileri menghentikan kerusuhan dengan menembakkan meriam dari atas menara. Sejak saat itu karir militernya terus menanjak.

Ia lalu ditugaskan untuk memimpin berbagai perang. Berhasil dalam pengepungan Toulon, Kampanye Italia, dan Ekspedisi Mesir, Napoleon menjadi sangat populer diantara publik Perancis. Pada tahun 1799, Napoleon diangkat sebagai Konsul Pertama Perancis.

Napoleon berhasil memimpin Perancis menjalani periode perang yang panjang. Negara-negara Eropa yang tidak setuju dengan Revolusi Perancis membentuk koalisi di antara mereka. Napoleon berhasil memenangkan serangkaian perang melawan Koalisi Ketiga, Keempat, Kelima, dan Keenam (1805-1814).

Karena sempat gagal dalam upayanya menginvasi Rusia akibat musim dingin, Napoleon yang kemudian kalah dalam Pertempuran Leipzig diasingkan ke Pulau Elba.

Namun setahun kemudian, ia berhasil melarikan diri dan kembali memimpin Perancis menghadapi Koalisi Ketujuh pada tahun 1815. Napoleon harus mendera kekalahan pada Pertempuran Waterloo, yang menyebabkan dirinya dibuang ke Pulau Santa Helena, dan menghabiskan waktunya disana sampai akhir hayat.

5. Khalid ibn Walid – Kekhalifahan Rasyidun

Khalid ibn Walid adalah salah satu panglima perang termasyhur dan terbaik dalam sejarah. Ia memimpin umat Islam selama periode kepemimpinan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, Khalifah Abu Bakr ash-Shiddiq, dan Khalifah Umar ibn Khatthab.

Memiliki nama lengkap Abu Sulaiman Khalid ibn al-Walid ibn al-Mughirah al-Makhzumi, sahabat nabi yang berasal dari klan Makhzum, salah satu klan aristoktrat Suku Quraisy ini dikenal pandai berkuda dan menggunakan pedang.

Kehebatannya dalam berperang nampak bahkan sejak belum memeluk Islam, ia berhasil memimpin kaum Quraisy mengalahkan kaum muslimin dalam Perang Uhud.

Setelah masuk islam, ia diangkat oleh Nabi sebagai komandan perang, dan diberi gelar ‘saifullah’ yang berarti pedang Allah.

Ia lalu berperan penting dalam Ekspedisi Mu’tah, Perang Hunayn, dan juga Perang Riddah pada masa Abu Bakr.

Pada masa itu, ia juga berhasil memimpin pasukan muslim menaklukkan Persia dan Syam. Pasukan muslim dengan mengejutkan berhasil menghancurkan pasukan Kisra Persia dan Kaisar Bizantium yang masyhur.

Ia lalu diturunkan dari posisi komandan pasukan oleh Umar ibn Khatthab, tapi tetap berpartisipasi dalam setiap perang yang dilancarkan kaum muslimin, dan wafat di Madinah pada tahun 642 M.


penulis - Lalu Muhammad Hayyi