Dalam perang, menjadi pihak yang menang tentu menjadi tujuan kedua
belah pihak yang berseteru. Yang paling bertanggungjawab atas menang atau
kalahnya suatu pasukan dalam perang tentu adalah pemimpin pasukan, yang biasa
disebut panglima, komandan, atau yang sejenis sesuai dengan tingkatannya.
Menjadi seorang komandan perang, terutama panglima yang biasanya
membawahi pasukan dalam jumlah sangat besar tentu tidak mudah. Faktor teknis seperti
strategi, pembagian pasukan, peralatan perang, maupun non teknis seperti cuaca,
kondisi medan, mental pasukan dan lain sebagainya harus diperhatikan dengan
jeli oleh seorang panglima.
Merunut pada hal tersebut, tentu tidak sembarang orang bisa menjadi panglima perang.
5 Panglima Perang Terhebat Sepanjang Sejarah
Berikut kami sajikan beberapa orang yang dikenal sebagai
panglima perang terhebat dalam sejarah.
1. Aleksander Agung – Makedonia
Aleksander Agung atau Aleksander III dari Makedonia
adalah Raja Kerajaan Yunani Kuno yang berasal dari Makedonia. Ia mewarisi tahta
dari ayahnya yang bernama Filipus II. Lahir pada tahun 323 SM, ia diangkat
menjadi raja saat masih berusia 20 tahun.
Meskipun tergolong masih sangat muda sebagai seorang
raja, Aleksander Agung menghabiskan hampir seluruh masa pemerintahannya dengan
ekspansi besar-besaran ke wilayah Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah, dan
Mesir.
Dalam kurun waktu 10 tahun saja, Aleksander Agung
berhasil membangun salah satu kerajaan dengan wilayah terluas sepanjang
sejarah. Membentang dari Balkan di Eropa Tenggara, hingga India di Asia
Selatan.
Pada masa kecilnya, Aleksander dididik oleh filsuf
Yunani Kuno kenamaan, Aristoteles, hingga usianya mencapai 16 tahun.
Ketika ia berhasil menaklukkan suatu kota, Aleksander
akan menandai kesuksesannya dengan mendirikan kota baru yang ia beri nama
Alexandria. Salah satu yang paling terkenal adalah Kota Alexandria yang berada
di Mesir sekarang ini.
Selama masa penaklukannya, Aleksander tidak pernah
merasakan kekalahan, salah satu kucnci kekuatan pasukannya adalah penggunaan
tombak-tombak sepanjang hampir 20 kaki, yang dinamakan sarissa,
2. Julius
Caesar – Romawi Kuno
Julius Caesar lahir pada 100 SM di Suburra, Roma.
Lahir di keluarga terpandang, Caesar kemudian menikah beberapa kali dengan
putri-putri bangsawan, dan mendapatkan posisi yang penting dalam pemerintahan.
Pamornya yang semakin meningkat dijadikan kendaraan untuknya mencapai puncak
kekuasaan.
Caesar lalu memenangi Perang Saudara, yang menahbiskan
dirinya sebagai diktator atau konsul seumur hidup, penguasa satu-satunya
Romawi.
Pada masa pemerintahannya, ia melancarkan berbagai
serangan untuk memperluas daerah kekuasaan.
Salah satu yang paling terkenal adalah Penaklukan
Gaul, yang sekarang disebut Perancis, dan juga penaklukan Britania.
Keberhasilannya menguasai wilayah-wilayah tersebut
masih terlihat bekasnya hingga saat ini, dimana wilayah Eropa Barat menjadi
pusat peradaban dan perkembangan dunia.
Salah satu yang paling terkenal dari kemampuan perang
Caesar adalah, keahliannya dalam perang pengepungan. Hal ini sangat terlihat
ketika ia menaklukkan Alesia, sebuah kota yang berada di Gaul. Ia memerintahkan
pembangunan tembok mengelilingi kota sepanjang empat meter, dan membuat
penduduk yang berada di dalam kota menderita dan akhirnya menyerah, meskipun
jumlah pasukan Caesar faktanya jauh lebih sedikit dari pasukan musuh yang
mempertahankan kota.
3. Genghis Khan – Mongolia
Lahir dengan nama Temujin pada tahun 1162, Genghis
Khan saat dewasa kemudian berhasil mempersatukan suku-suku Mongol yang tersebar
di stepa yang sangat luas. Dinobatkan sebagai Genghis, yang dapat diartikan
sebagai ‘penguasa samudera’, ‘penguasa semesta’, atau ‘penguasa yang kuat dan
kokoh’, Genghis Khan lalu memimpin Kekaisaran Mongolia menjadi penguasa dunia
pada masanya.
Ia dengan pasukan pemanah berkudanya yang sangat
terkenal akan kecepatan dan kebengisannya menaklukkan wilayah yang sangat luas,
terbentang dari Laut Jepang di Timur sampai Laut Hitam di Barat.
Ia berhasil menaklukkan Dinasti Xia dan Dinasti Jin di
China, Qara Khitai di Asia Tengah, Keshahan Khwarezmia yang meliputi sebagian
Asia Tengah dan Iran, Georgia, Krimea, Rusia, dan Bulgaria di Eropa.
Kehebatan pasukan Genghis Khan adalah pasukan pemanah
berkuda. Panah memungkinkan pasukan Mongol untuk menyerang musuh dari jarak
yang tidak terjangkau dengan senjata jarak dekat seperti pedang. Kuda Mongolia
yang sangat cepat memungkinkan mereka untuk berpindah secara cepat dan
melancarkan serangan secara tiba-tiba.
Hal lain adalah, kekejaman Genghis Khan dan pasukannya
yang biasa membantai penduduk dari negeri yang ia taklukkan membuat pasukan
musuh takut dan kalah secara mental.
Genghis Khan dan keturunannya, berhasil mengubah
suku-suku berkuda bangsa Mongol menjadi pasukan Kekaisaran dengan total luas
wilayah 24 juta Km2, terbesar kedua sepanjang sejarah.
4. Napoleon Bonaparte - Perancis
Napoleon, seorang pemimpin perang dan Kaisar Perancis
yang termasyhur. Meski berasal dari kota Ajaccio di Pulau Korsika, yang notabene
bukan bagian dari daratan Perancis, ia mendaki karir militernya dengan
cemerlang.
Berkat keluarganya yang merupakan golongan bangsawan
dan memiliki koneksi luas, ia mengenyam pendidikan hingga tingkat yang tinggi.
Bakat dan kecerdasan yang ia miliki membuatnya
berhasil lulus akademi saat usianya masih 15 tahun. Ia lalu menempuh pendidikan
untuk menjadi perwira artileri. Ketika terjadi kerusuhan yang disebabkan oleh
golongan royalis (pendukung kerajaan) di Paris, Napoleon yang saat itu sudah
menjadi perwira artileri menghentikan kerusuhan dengan menembakkan meriam dari
atas menara. Sejak saat itu karir militernya terus menanjak.
Ia lalu ditugaskan untuk memimpin berbagai perang.
Berhasil dalam pengepungan Toulon, Kampanye Italia, dan Ekspedisi Mesir, Napoleon
menjadi sangat populer diantara publik Perancis. Pada tahun 1799, Napoleon
diangkat sebagai Konsul Pertama Perancis.
Napoleon berhasil memimpin Perancis menjalani periode
perang yang panjang. Negara-negara Eropa yang tidak setuju dengan Revolusi
Perancis membentuk koalisi di antara mereka. Napoleon berhasil memenangkan
serangkaian perang melawan Koalisi Ketiga, Keempat, Kelima, dan Keenam
(1805-1814).
Karena sempat gagal dalam upayanya menginvasi Rusia
akibat musim dingin, Napoleon yang kemudian kalah dalam Pertempuran Leipzig
diasingkan ke Pulau Elba.
Namun setahun kemudian, ia berhasil melarikan diri dan
kembali memimpin Perancis menghadapi Koalisi Ketujuh pada tahun 1815. Napoleon
harus mendera kekalahan pada Pertempuran Waterloo, yang menyebabkan dirinya
dibuang ke Pulau Santa Helena, dan menghabiskan waktunya disana sampai akhir
hayat.
5. Khalid ibn Walid – Kekhalifahan Rasyidun
Khalid ibn Walid adalah salah satu panglima perang
termasyhur dan terbaik dalam sejarah. Ia memimpin umat Islam selama periode
kepemimpinan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, Khalifah Abu Bakr
ash-Shiddiq, dan Khalifah Umar ibn Khatthab.
Memiliki nama lengkap Abu Sulaiman Khalid ibn al-Walid
ibn al-Mughirah al-Makhzumi, sahabat nabi yang berasal dari klan Makhzum, salah
satu klan aristoktrat Suku Quraisy ini dikenal pandai berkuda dan menggunakan
pedang.
Kehebatannya dalam berperang nampak bahkan sejak belum
memeluk Islam, ia berhasil memimpin kaum Quraisy mengalahkan kaum muslimin
dalam Perang Uhud.
Setelah masuk islam, ia diangkat oleh Nabi sebagai
komandan perang, dan diberi gelar ‘saifullah’ yang berarti pedang Allah.
Ia lalu berperan penting dalam Ekspedisi Mu’tah,
Perang Hunayn, dan juga Perang Riddah pada masa Abu Bakr.
Pada masa itu, ia juga berhasil memimpin pasukan
muslim menaklukkan Persia dan Syam. Pasukan muslim dengan mengejutkan berhasil
menghancurkan pasukan Kisra Persia dan Kaisar Bizantium yang masyhur.
Ia lalu diturunkan dari posisi komandan pasukan oleh
Umar ibn Khatthab, tapi tetap berpartisipasi dalam setiap perang yang
dilancarkan kaum muslimin, dan wafat di Madinah pada tahun 642 M.
penulis - Lalu Muhammad Hayyi