Bahasa Turkiye, Susah Gampang Unik! (part 2)


HIRANKA.COM, TURKEY - Yuk kita lanjut lagi membahas keunikan Bahasa Turki kawan-kawan!

Untuk nomor 1-3 sudah kami bahas di artikel sebelumnya ya, kami sarankan sebelum lanjut membaca, pastikan kalian sudah membaca part 1 terlebih dahulu.

4. Memiliki Banyak Akhiran / Sufiks

Sufiks adalah imbuan yang diletakkan di akhir sebuah kata, untuk menunjukkan makna lain atau makna tambahan dari kata tersebut.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal berbagai macam sufiks, contohnya:

  • Makanan         : asal katanya adalah ‘makan’, ditambahi akhiran ‘-an’
  • Ambilkan         : asal katanya ‘ambil’, ditambahi akhiran ‘-kan’
  • Bukunya          : asal katanya ‘buku’, ditambahi akhiran ‘-nya

Dalam bahasa Indonesia, mungkin saja untuk menambahkan satu atau dua sufiks di akhir sebuah kata. Tapi dalam Bahasa Turki bisa jauh lebih banyak dari itu lho!

Bahasa Turki dikenal memiliki sangat banyak sufiks. Kabar baiknya, jika dalam bahasa Indonesia kita mengenal prefiks (awalan) seperti ‘me-‘ pada kata ‘memakan’, Bahasa Turki dapat dikatakan tidak mengenal itu. 

Berikut kami berikan sebuah contoh:


Bagaimana? Sudah terbayang, belum?
Kalau kurang memuaskan, kami berikan contoh lain:


Hehe, sangat menarik bukan? Beberapa kata dalam Bahasa Indonesia dapat dijadikan satu kata dalam Bahasa Turki. Meskipun katanya tetap panjang ya, kawan.

5. Letak Kata Ganti Subjek yang Berbeda

Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menyebut orang atau sesuatu, tanpa menyebutkan nama dari orang atau sesuatu tersebut.
Contohnya, kalian menyebut seorang teman dengan kata ganti ‘dia’, padahal nama sebenarnya adalah ‘Ali’. Inilah yang disebut kata ganti, setidaknya dalam perspektif penutur bahasa Indonesia. 
Dalam bahasa Indonesia, kita cukup menggunakan kata ganti di awal kalimat, seperti:

SAYA PERGI
SAYA MAKAN ROTI
SAYA ADALAH SEORANG GURU

Adapun subjek adalah pelaku suatu pekerjaan, juga dapat berarti orang atau sesuatu yang diberikan status dalam suatu kalimat nominal.
Nah, dalam Bahasa Turki, ada sedikit aturan yang berbeda. Sebelum itu, kalian harus tahu bahwa Bahasa Turki hanya mengenal 6 kata ganti:


Perbedaannya akan sangat terlihat jika kata ganti subjak digunakan dalam kalimat:


Pada contoh di atas, tampak bahwa dalam Bahasa Turki, kalian wajib menambahkan kata ganti sebagai sufiks di akhir kata kerja. Bahkan, sufiks di akhir ini lebih penting dan wajib hukumnya dari kata ganti yang ada di awal kalimat. Sehingga alih-alih mengatakan ‘Ben gidiyorum’, lebih baik kalian mengucapkan ‘Gidiyorum’. 


Begitu pula pada contoh di atas. Kalian wajib menambahkan kata ganti yang menjadi pelaku dari ‘makan’ di akhir kata kerja menggunakan sufiks ‘sun’. Alih-alih mengatakan ‘Sen ekmek yiyorsun’, kalian cukup mengatakan ‘Ekmek yiyorsun’.
Sudah mulai pusing? Sebenarnya aturan ini mudah, tapi memang perlu lebih banyak pembiasaan.

6. Perhatikan Harmoni!

Bahasa Turki adalah salah satu bahasa yang cantik. Jika setiap orang mendambakan rumah tangga dan keluarga yang harmonis, Bahasa Turki juga harus dituturkan secara harmonis.
Harmoni yang dimaksud dalam Bahasa Turki adalah kesesuaian antar huruf pada suatu kata dengan sufiks-sufiks yang mengikutinya.
Sebelum itu, kalian harus tahu bahwa dalam Bahasa Turki ada 8 huruf vokal, dan 8 huruf ini dikelompokkan lagi dalam sistem 2 kelompok, dan sistem 4 kelompok.
Untuk lebih mudahnya, lihat pembagian berikut:

           
 
Nah, apa maksud dari pembagian-pembagian ini?
Beberapa aturan, menggunakan sistem 2 kelompok. Aturan lain menggunakan sistem 4 kelompok. Jika kalian berminat untuk mempelajari Bahasa Turki lebih jauh, nanti kalian akan memahami aturan mana yang menggunakan sistem tersebut.
Sebagai contoh, pada aturan kata jamak, kita menggunakan sistem 2 kelompok.
Pada kata jamak, kita tinggal menambahkan akhiran ‘-LAR’ atau ‘-LER’, cara mengetahuinya tentu saja dengan menentukan pengelompokan hurufnya (lihat pada kotak sistem 2 kelompok).
Pada akhiran ‘-LAR’ terdapat huruf ‘A’ yang merupakan bagian dari huruf kalın, berarti setiap kata yang huruf vokal terakhirnya adalah huruf kalın, menggunakan sufiks ‘-LAR’ untuk bentuk jamaknya.
Contoh:
  • ‘Yatak’ (Kasur), karena huruf vokal terakhir adalah ‘a’, maka bentuk jamaknya menjadi ‘Yataklar’.
  • ‘Kapı’ (Pintu), karena huruf vokal terakhir adalah ‘ı’, maka bentuk jamaknya adalah ‘Kapılar’.
Pada akhiran ‘-LER’ terdapat huruf ‘E’ yang merupakan bagian dari huruf ince, berarti setiap kata yang huruf vokal terakhirnya adalah huruf ince, menggunakan sufiks ‘-LER’ untuk bentuk jamaknya.
Contoh:
  • ‘Pencere’ (Jendela), karena hururf vokal terakhir adalah ‘e’, maka bentuk jamaknya adalah ‘Pencereler’.
  • ‘Yüz’ (Muka), karena huruf vokal terakhir adalah ‘ü’, maka bentuk jamaknya adalah ‘Yüzler’.
Pada intinya, harmoni ini dimaksudkan untuk memudahkan kita dalam berbicara, sehingga tidak perlu menggerakkan mulut terlalu banyak dalam mengucapkan kata-kata yang panjang.
Demikianlah sebagian keunikan Bahasa Turki. Sebenarnya masih banyak lagi yang belum kami tuliskan dalam artikel ini. Di artikel lainnya semoga kami dapat membahas topik ini kembali.